MAAF?

3.8K 281 37
                                    

Heyyy kalian. Terima kasih sudah mau nunggu Ruang Semesta update.

Bagaimana keadaan perasaan kalian hari ini? Sedang baik atau sedang tidak baik? Sudah pulih atau makin patah? Sudah membaik atau menolak baik?

Oh ya jangan lupa vote dulu ya....

Sudah vote?

Oke kita lanjutin ceritanya.


************

Pagi yang sejuk, dengan aroma khas rumah sakit. Naraya masih terlelap di sofa saat tiba-tiba ponselnya berdering, Kio yang mendengar suara dering ponsel Naraya mengambil ponsel itu dari tas Naraya.

Tertera nama "Mas Ren" di layarnya. Kio menganggkatnya sebab mengira ini telepon penting karena sejak tadi tak berhenti berdering.

"Halo, Naraya? Sudah sampai kan? Kenapa tidak ngasih kabar? Mamahmu gimana? Sudah baik?"

"Halo, maaf ini bukan Naraya"

"Eh Bumi ya? Masih sama Naraya? Gimana keadaan mamahnya Naraya? Sudah mendingan? Narayanya di mana sekarang?"

Mendengar itu membuat Kio merasa tertampar, Bumi? Bagaimana bisa seseorang yang menelpon Naraya ini mengira Kio adalah Bumi?

"Bumi? Bumi?" Kata Mas Ren sebab Kio terdiam cukup lama tak memberi jawaban.

"Bumi? Di mana Naraya?" Kata Mas Ren mengulangi pertanyaannya yang belum dijawab oleh Kio.

"Siapa?" Tanya Naraya yang baru saja bangun dan melihat Kio memegang ponselnya.

"Mas Ren" jawab Kio pelan

"Sepupu gue itu" Naraya mengulurkan tangannya seolah memberi isyarat agar Kio menyerahkan ponsel itu padanya.
Kio paham yang dimaksud Naraya, Kio berjalan mendekati Naraya dan memberikan ponsel itu pada Naraya.

"Halo, mas Ren."

"Naraya! Kenapa semalem tidak ngabarin?"

"Maaf mas Ren."

"Itu Bumi masih sama kamu? Daritadi ditanyain cuma diem aja! Kenapa dia?"

"Bumi? Naraya tidak sedang sama Bumi" Naraya bingung dengan pertanyaan Mas Rendra.

"Iya yang tadi jawab telponku itu. Itu Bumi, kan?"

Naraya melirik ke arah Kio, Naraya paham mengapa Kio terdiam.

"Mas Ren, Naraya baik-baik aja. Tapi mamah belum siuman. Nanti kalau mamah sudah siuman, Naraya kabari mas Ren" Naraya tak menjawab pertanyaan tentang Bumi sebab tau itu hanya akan membuat Kio semakin merasa tidak nyaman.

"Iya, jaga diri baik-baik. Weekend ini aku ke sana. Oh ya Salam buat Bumi"

Naraya mematikan ponselnya. Lalu berjalan mendekati Kio.

Kio tersenyum.

"Maaf"

"Sudah gue bilang jangan keseringan minta maaf"

"Kalau gitu gue ganti, terima kasih"

"Untuk?"

"Untuk semua penerimaan lo terhadap gue yang ngga ada baik-baiknya sama sekali ini" jawab Naraya.

"Terima kasih juga" Kata Kio.

"Untuk?"

"Sudah kembali setelah hilang berhari-hari"

"Kio, gue ngga pernah ada niatan buat pergi sama Bumi. Pagi itu waktu gue mau berangkat sekolah gue lihat Bumi di depan rumah gue, dia dia..."

"Dia kenapa?"

#KioNara ( SUDAH TERBIT ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang