DIA?

4.8K 245 14
                                    

Hari yang dinanti tiba. HUT SMA BAKTI PERTIWI.

Ada banyak perlombaan yang melibatkan sekolah lain, tapi lomba paling menegangkan dan wajib ditonton tentu saja basket! Sebab di sana banyak cowok keren yang siap untuk jadi incaran. Babak penyisihan perlombaan basket sudah dilakukan sejak dua Minggu lalu, hari ini hanya tinggal pertandingan Final saja. Jelas akan sangat menegangkan sekali!

Sedangkan Naraya tidak mengikuti lomba apapun, sejak pagi dia hanya duduk di dalam kelas dan tidak bersemangat melihat lomba apapun.

"Naraya! Ada yang nyari." Teriak salah satu teman sekelas Naraya yang sedang berdiri di tengah pintu kelas.

Naraya menoleh dan mendapati Kio berdiri di sana. Kio memegang masker kain bermotif panda dan mengayunkannya di udara, sedangkan tangan kirinya memegang seplastik es.

Kio berjalan menghampiri Naraya yang mematung.

"Gue kan udah bilang, hari ini gue tanding. Lo ngga muncul-muncul di lapangan." Kio duduk di samping Naraya.

"Gue..... "

Belum sempat Naraya melanjutkan perkataannya, Kio langsung menyodorkan es itu ke arah Naraya. Hingga sedotan berwarna merah muda itu menyentuh bibir Naraya.
Alpukat! Naraya mengambil alih es dari tangan Kio.

"Lo tau gue suka jus alpukat dari siapa?"

"Gue tanya sama temen sekelas lo yang pakai kaca mata. Katanya lo sering beli jus alpukat. Siapa ya namanyaaa..." mata Kio menyapu seisi kelas namun tidak menemukan seseorang yang dimaksud.

"Gue lupa namanya". lanjut Kio.

"Ternyata lo pinter juga jadi mata-mata"

"Bukan mata-mata, gue cuma cari cara biar bisa buat lo bahagia"

Naraya tidak memedulikan Kio dan terus menikmati jus alpukat yang dia dapatkan dengan gratis.

Kio yang sebal langsung memasangkan masker ke wajah Naraya diikuti tatapan tajam Naraya yang menunjukkan kemarahan.

"Pakai ini saja nanti, 30 menit lagi gue tanding."

Naraya melepas masker yang dipasangkan ke wajahnya dengan paksa itu.

"Lucu gambar panda, yang masker sekali pakainya gimana?"

"Siniin biar gue bawa!. Setelah gue pikir-pikir lagi, lebih baik lo pakai masker panda ini, biar bisa dicuci terus dipakai lagi. Kalau sekali pakai nanti dibuang. Duh! Jangan. Dibuang dan dilupakan itu nyakitin!" Kio menjelaskannya panjang lebar yang hanya dibalas gelengan kepala oleh Naraya yang keheranan.

Naraya mengambil masker berwarna merah yang Kio berikan kepadanya hari Senin lalu sesuai upacara.

"Ini" Kio menyambut masker merah itu dari tangan Naraya.

"Kenapa gue harus nurutin lo buat pakai masker?" tanya Naraya menyelidik.

"Ada anak sekolah lain, nanti takut mereka naksir sama lo. Gawat! Nanti saingan gue nambah!"

Naraya kembali menggelengkan kepalanya, seolah tidak percaya dengan perkataan Kio. Kio selalu saja susah ditebak.

"Hahaha... Gini, di lapangan banyak debu. Takut lo batuk nanti pas nonton gue tanding, dipakai maskernya biar lebih nyaman. Gue ke lapangan dulu, udah ditungguin anak-anak lain. Lo nyusul ya!"

Kio berjalan keluar meninggalkan Naraya. Naraya menatap punggung Kio yang perlahan menghilang di balik pintu.

**********

Naraya mengikuti permintaan Kio untuk memakai masker panda itu.

Dengan tangan kanan masih menggenggam sisa jus alpukat dari Kio, Naraya berjalan menyusuri koridor kelas menuju lapangan basket.

#KioNara ( SUDAH TERBIT ) Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt