BOHONG

3.7K 266 19
                                    

Sebelum baca.. Jangan lupa votes dulu.

Eh jangan lupa komentarnya juga.

Sudah?

Yuk langsung aja!

******

"Hari ini kita ngga perlu ke sekolah, kita jalan aja yuk." Bisik Naraya pada Neva yang sedang menyisir rambutnya di depan cermin.

"Sesat nih sesat!"

"Ayoooklah Vaaa! gue butuh hiburan"

"Gue cuma bawa seragam sekolah ini! Semalem buru-buru ke sini! Ah lo nyusahin emang!"

"Pake baju gue. Eh lo pilih sendiri deh sana di lemari. Buruan! Masukin tas. Nanti kita ganti baju di toilet umum! Ya ya ya? Ayoooklaaah"

"Iya iya iyaaa! bawel lo!" Neva membuka lemari Naraya, di dalamnya ada banyak baju yang tertata rapi.

"Va, gue mau bikin telor ceplok sama roti. Mau lo?" Kata Naraya.

"Boleh"

Naraya keluar dari kamarnya. Dilihatnya Rendra tertidur di depan TV. Mungkin semalam nonton TV dan ketiduran di sana. Naraya mengintip kamar mamahnya dan ternyata masih tidur juga. Naraya berjalan memasuki kamar mamahnya, duduk di sebelah mamanya yang sedang berbaring dan kemudian mencium keningnya.

"Cepat sehat ya, mah"

Tante Hanun membuka matanya merasakan kehadiran putri kesayangannya itu.

"Naraya, Bumi bagaimana?"

Deg

Mendengar pertanyaan mamahnya, Naraya mendadak sulit untuk berbicara. Ternyata bukan hanya dirinya yang mengkhawatirkan Bumi, tapi mamahnya juga.

"Naraya, mamah tau Bumi sudah bikin kamu kecewa. Tapi bukan berarti kita bisa menutup mata atas yang dialami Bumi."

"Bumi sudah baik-baik saja, mah. Cuma Naraya belum tau keadaan pastinya. Bumi titip salam untuk mamah" Jawab Naraya berusaha menutupi kenyataan bahwa Bumi telah menghilang, lagi.

"Dulu, Bumi sering ke sini. Sekarang seolah rumah kita adalah tempat yang begitu jauh yang tidak bisa dia kunjungi"

"Mah, mamah jangan mikir macem-macem. Mamah harus sehat dulu. Mamah lanjutin istirahatnya ya. Nanti kalau ada apa-apa bilang aja sama Mas Ren. Dia masih tidur di depan" Tante Hanun mengangguk pelan. Naraya kembali memeluk mamahnya lalu berjalan menuju dapur.

******

Naraya dan Neva benar-benar memilih untuk menjauh dari sekolah hari ini. Mereka sudah berganti baju di toilet umum. Lalu memasukkan baju seragam ke dalam tasnya.

Neva tau sahabatnya ini sedang ingin menenangkan pikiran juga hatinya, Neva tau Naraya belum siap menemui Kio di sekolah. Yang Neva tidak tau adalah "Mengapa Naraya masih saja memikirkan Bumi yang jelas-jelas lebih memilih menjadi pengecut dan lari?. Mengapa Naraya tidak bisa menerima Kio sepenuhnya padahal Kio sudah jelas-jelas sangat mencintai Naraya dan mengusahakan banyak bahagia bagi Naraya?" Neva benar-benar tidak tau bagaiamana hati Naraya bisa sekeras ini.

"Kita ke mana ini?" Neva bertanya pada Naraya. Mereka berdua berdiri di jalan raya melihat beberapa anak berseragam sekolah yang diburu waktu agar cepat sampai ke sekolah karena sudah hampir jam 7.

"Nonton? Yuk"

"Ah males ah, ngga ada film bagus."

"Ya gimana? Kita ke ... ke ..." Naraya belum selesai berbicara tiba-tiba saja ada motor yang berhenti di depan mereka.

"Mau ke mana? Kok ngga pake seragam? Bolos? Diiih kelakuan siapa ini? Ide siapa ini?" Naraya dan Neva sama-sama terdiam, tak menyangka siapa yang ada di depan mereka. Azki si tengil itu memergoki mereka berdua.

#KioNara ( SUDAH TERBIT ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang