Paragraf 6 ; Strange Feeling

2.5K 350 19
                                    

"Aku tidak habis pikir, kejadian tadi membuatku tidak bisa berkata-kata. Bang Saga mencium seorang wanita. Lucunya lagi wanita itu adalah dirimu, haha."

"Seharusnya kamu tahu kalau itu tidak disengaja!"

"Ya, aku tahu ciuman itu tidak disengaja. Hanya saja ini pertama kalinya bang Saga melakukan skinship dengan lawan jenisnya. Aku kira dia sudah tidak menyukai wanita lagi, tetapi dugaanku ternyata salah."

"Tolong lupakan kejadian tadi pagi. Aku benar-benar tidak ingin mengingatnya. Selain itu, lupakan juga tentang ciuman tak disengaja tadi. Semalam aku tidak ada pilihan lain selain tidur di beranda rumahnya, karena sepertinya rumah itu berhantu."

Radit yang sedang menyetir itu hanya tertawa pelan sembari menganggukkan kepalanya tanda mengerti. Mereka berdua kini sedang dalam perjalanan menuju kampus PNU (Pusan National University) untuk mengikuti kegiatan pembukaan kursus musim panasnya. Kebetulan Runa memilih tema kursus: Introduction to Hallyu: Contemporary Korean Film, Drama and Popular Culture, yang memang ia sesuaikan dengan fenomena yang sedang tren saat ini.

Apalagi dirinya juga seorang mahasiswi yang mengambil jurusan Literature, sehingga dari beberapa judul kursus yang ditawarkan di PNU pada pembukaan Summer Course tersebut, hanya tema itulah yang cocok dan masih sesuai dengan jurusannya.

Tak terasa mereka telah sampai di kampus, dan setelah memarkirkan mobilnya, Radit segera mengantar Runa ke tempat di mana kursusnya akan berlangsung. Di hari pertama ia memang yang akan mengantarkan dan menjadi guide bagi Runa, tetapi di hari selanjutnya dan seterusnya, Runa harus berangkat sendiri.

"Maaf, aku hanya bisa menemanimu sampai sini, karena aku masih ada jadwal lain. Ah, untuk masalah tempat penginapanㅡ kalau memang kamu takut untuk tinggal di rumah itu, apa aku harus mencarikan tempat lain? Tetapi pagi tadi bang Saga bilang jika dia mengizinkanmuㅡ"

"Oh, aku tetap akan tinggal di rumah itu. Tidak perlu repot-repot mencarikan tempat penginapan baru. Lama-lama juga aku akan terbiasa."

"Benar? Kalau kamu tidak tahan, bilang padaku saja."

"Tidak usah. Aku tidak akan pergi dari rumah itu."

"Ekhem, apa karena bang Saga?"

"Bukan! Intinya kamu tidak perlu repot-repot membantuku. Aku sudah merasa banyak merepotkanmu. Jadi, terima kasih banyak atas bantuannya. Kalau begitu aku masuk dulu."

Runa bergegas membungkukkan badannya setelah mengucapkan kata terima kasih, lalu ia melambaikan tangannya dan segera berlari meninggalkan Radit yang sepertinya menyadari tingkah anehnya ketika lelaki itu menyebut nama Saga di hadapannya. Runa hanya malu karena kejadian tadi pagi benar-benar membuat harga dirinya runtuh seketika, sehingga ia merasa masih canggung ketika ada yang menyebut nama Saga di hadapannya.

Intinya mulai detik ini Runa harus mulai berhati-hati dengan tingkah lakunya. Meskipun ia belum mengenal Evan dan Wira, tetapi tetap saja ia harus ekstra hati-hati, siapa tahu mereka akan mengejek dirinya seperti yang dilakukan Radit hari ini.

***

Acara di hari pertamanya mengikuti pembukaan Summer Course-nya berjalan dengan lancar. Hari ini kegiatannya hanya sebatas orientasi pengenalan kampus dan penjelasan mengenai program-program yang akan ia jalani selama dua minggu ke depan. Tentunya hal tersebut membuat Runa begitu bersemangat. Apalagi ia bisa menginjakkan kaki di negara impiannya selama ini, tentu ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas yang ia dapatkan.

PARAGRAFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang