Paragraf 8 ; Comfortable

2.4K 351 10
                                    

"Apa yang aku lakukan? Apa yang sudah aku lakukan? Arghhh! Kenapa aku harus mengatakan omong kosong itu sambil memeluknya? Apa aku sudah gila, hah? Sudah gila rupanya."

Runa hanya bisa merutuki dirinya sendiri di dalam kamar setelah kejadian di mana ia memeluk Saga di bawah guyuran hujan tadi. Terlebih setelah itu ia juga menangkap sosok Evan yang sedang tersenyum sambil memandang ke arah mereka, tentu membuat Runa semakin malu dibuatnya. Sepertinya ia tidak jadi menjaga Saga dan Sean malam ini. Lagi pula, ia tahu Saga bisa menjaga dirinya sendiri.

"Oke, lebih baik aku mencoba untuk tidur di sini malam ini. Tidak usah beralasan untuk menjaga dua lelaki itu hanya karena kamu takut. Aku pasti berani, aku berani tidur di sini."

Runa langsung menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang dan menutupi badannya dengan selimut. Bayangan wajah Saga yang sempat ia tatap setelah ia peluk tadi terus saja terbayang dalam benaknya. Raut wajah penuh kesedihan yang mendalam itu benar-benar tercetak jelas pada wajah Saga. Runa adalah tipe orang yang mudah iba dan merasa kasihan, tentu ia menjadi tidak tega pada lelaki itu.

"Apa kedua sepupunya sudah pergi? Apa dia sudah makan? Apa dia baik-baik saja? Dia tidak terkena flu, kan? Kulihat dia tadi basah kuyup dan hanya terdiam sampai rumah. Akuㅡ argh! Apa yang ku pikirkan! Berhenti memikirkannya, Runa! Kamu sudah berjanji jika kamu tidak akan mau berurusan dengan lelaki lagi."

Runa pun hanya bisa mengacak kasar rambutnya karena merasa sangat frustasi terhadap dirinya sendiri. Jelas-jelas malam itu ia sudah berjanji tidak akan mudah luluh terhadap lelaki yang memiliki wajah rupawan, tetapi sepertinya dirinya gagal. Memang, ia tidak masalah dengan kehadiran Radit, Evan, dan juga Wira yang notabene-nya juga memiliki wajah lumayan. Namun, lain halnya dengan Saga. Hanya dalam hitungan sepersekian detik, Runa langsung terkapar tak berdaya setelah menatap lelaki itu di hari pertamanya berada di sini.

Baginya, Saga memiliki daya tarik yang begitu kuat meskipun lelaki tersebut memasang wajah datar serta dinginnya. Sehingga untuk memastikan jika ia tidak benar-benar terbuai dengannya, Runa segera mengambil ponselnya dan iseng untuk mencari nama Saga pada aplikasi instagram. Ya, hanya iseng, ia hanya sedang menampik perasaannya saja.

"Aku menemukan akunnya. Oke, aku lemah. Bagaimana bisa semua fotonya bak model seperti ini? Apa dia dulunya adalah seorang model?"

Sambil berusaha menenangkan degub jantungnya yang tiba-tiba berdetak kencang, Runa berinisiatif untuk berbicara sendiri sembari melihat foto-foto Saga di aplikasi tersebut. Ia bahkan tidak menyadari jika dirinya ikut tersenyum ketika melihat beberapa foto lelaki itu yang tengah tersenyum manis di akunnya.

"Ternyata dia bisa tersenyum juga. Aku paham kenapa dia bisa berubah sedrastis itu. Pasti karena kejadian yang menimpanya dulu. Bahkan foto terakhir yang diunggahnya itu dua tahun yang lalu."

Malam semakin larut, dan Runa masih terjaga karena begitu antusias mencari akun instagram kedua sepupu Saga dan bahkan Radit. Padahal besok ia harus berangkat pagi, tetapi mau bagaimana lagi, dirinya bahkan sama sekali belum mengantuk. Acara stalking akun pun harus berakhir karena baterai ponselnya tinggal beberapa persen.

***

"Aaaaaaaaaaaaaa!!!!!"

Baru beberapa detik hendak mengambil charger, lampu di rumahnya tiba-tiba mati. Membuatnya berteriak sangat kencang hingga suaranya bisa terdengar dari rumah di sebelahnya. Rumah Saga. Saga yang juga belum tertidur setelah menidurkan Sean itu pun terkejut karena mendengar suara teriakan Runa yang begitu kencang.

Sean sudah tertidur lelap, dan Saga juga tidak tahu jika lampu di kompleksnya mati total. Mengira jika Runa diganggu oleh hantu lagi, Saga pun segera bangun dan berjalan sembari meraba-raba dinding, berusaha untuk berjalan cepat keluar rumah. Ia lupa di mana menaruh tongkatnya yang ia buang secara asal waktu itu, sehingga daripada membuang waktu untuk mencari tongkat, lebih baik ia pergunakan saja inderanya yang lain.

PARAGRAFWhere stories live. Discover now