Paragraf 31 ; Epilog

3.7K 296 43
                                    

Dear Saga

Saga, mungkin kamu akan membaca surat ini setelah aku tidak ada di sampingmu lagi. Maaf kalau aku tidak bilang padamu, karena aku tahu kamu pasti akan mencegahku pergi. Terlebih, aku tidak mau melihatmu bersedih ketika aku kembali, jadi aku memutuskan untuk pergi secara diam-diam. Apa sekarang kamu sedang menangis sembari membaca surat ini? Dasar cengeng!

Saga, aku berjanji akan kembali ke Busan suatu saat nanti, dan kamu bisa pegang kata-kataku ini. Ingat kelopak bunga sakura yang waktu itu jatuh di telapak tanganmu? Aku yakin doaku pasti akan dikabulkan kelak. Suatu saat nanti kita pasti bisa bertemu lagi. Kamu tahu bukan kalau aku sangat mencintaimu?

Cincin kita yang akan menjadi saksinya. Setelah aku kembali nanti, mari kita menikah dan hidup bahagia. Jadi aku mohon, jangan larut dalam kesedihanmu. Kamu harus bangkit meskipun aku tidak ada di sampingmu saat ini. Kamu harus melanjutkan hidupmu meski tanpa aku di sana. Lagi pula, perpisahan ini hanya sementara.

Meskipun ragaku tidak bersamamu, tapi kamu sudah menyimpanku di dalam hatimu, bukan? Sekarang aku ingin meminta sesuatu darimu. Apa kamu mau mengabulkan permintaanku? Tolong mulai detik ini pikirkan hadiah spesial yang akan kamu berikan padaku ketika kita bertemu lagi nanti. Aku tunggu ya, sayang.

Terakhir, jangan merasa bersalah atas semua yang telah terjadi. Semua ini bukan salahmu, dan aku juga sudah memaafkanmu sebelumnya. Saga, ingat ya? Aku akan menunggu hadiah spesial darimu. Jika tidak, aku akan marah dan membuang cincin kita. Aku janji akan segera kembali. Tolong jangan pernah lupakan aku. Aku akan selalu berada di sisimu. Selamanya.

Aruna

Surat dari Runa itulah yang membuat Saga bangkit dari keterpurukan. Meskipun ketika itu ia menganggap jika Runa sudah tiada, namun Saga sama sekali tidak pernah melupakan Runa. Tidak ada wanita lain di dalam hatinya selain Runa, dan ia juga enggan untuk membuka hati kepada siapapun. Hatinya sudah berlabuh pada Runa, dan jikalau Runa memang saat itu sudah tiada, kemungkinan selamanya Saga juga tidak berkeinginan untuk menikah karena tidak sanggup melupakan Runa.

Sebesar itulah rasa cintanya meskipun keduanya baru bertemu dalam waktu yang begitu singkat. Namun dalam waktu singkat pun Saga sudah mengetahui jika Runa memanglah takdirnya. Seorang wanita biasa yang ketika itu datang secara tiba-tiba dalam kehidupannya, dan membantunya untuk membuatnya bangkit di saat ia masih kehilangan penglihatannya.

Kini, Saga sudah bisa melihat kembali. Saatnya ia penuhi permintaan Runa yang tertulis dalam surat peninggalannya. Tentu, setelah membaca surat yang bertuliskan huruf Braille itu Saga sudah tahu apa yang akan ia berikan pada Runa. Sebuah novel yang menceritakan kisah cinta mereka berdua, dan novel itupun bisa ia selesaikan dalam kurun waktu enam bulan saja.

Misty Love

Through the Blind Eyes

Orion

Perlu kau ketahui, bahwa di setiap paragraf yang tertoreh dalam tulisanku, selalu mengingatkanku akan dirimu.

This novel dedicated to my one and only, Aruna Senja.

***

"Kehadiranmu sungguh mengubah kehidupanku. Bilamana biasanya aku membenci hujan, namun kini tidak lagi. Aku menyukai hujanㅡdan juga dirimu."

Tidak terasa airmata menetes dari pelupuk mata Runa, tidak menyangka jika ia pada akhirnya bisa menemukan kebahagiaan yang selama ini tidak pernah terpikirkan olehnya. Di saat kehidupan lalunya yang selalu gagal dalam memulai suatu hubungan, kini ia berhasil keluar dari trauma dan masa kelamnya itu. Sekarang, ada seseorang yang akan selalu berada di sisinya, siapa lagi kalau bukan suaminya. Antares Saga Dirgantara.

Keduanya sudah menikah satu bulan yang lalu, dan kini mereka tengah menyempatkan diri untuk menonton film yang diadaptasi dari novel karangan Orion. Ya, novel tersebut diangkat menjadi film berdurasi kurang lebih dua jam, dan kini sudah ditonton oleh ribuan orang. Runa masih tidak menyangka jika kisah cintanya akan ditonton oleh banyak orang seperti ini, hingga ia mengira jika semua kejadian yang dialaminya selama ini hanyalah mimpi.

Namun kenyataannya tidak begitu. Semuanya nyata, dan kini ia tengah merasakan genggaman hangat tangan Saga yang terus menggenggamnya dengan erat di sepanjang cerita. Saga tersenyum puas melihat hasil karyanya yang dapat membuat banyak orang terharu, dan kemungkinan ke depannya ia akan tetap menulis buku meskipun di lain sisi ia juga harus berperan sebagai seorang CEO sekaligus seorang suami. Sekaligus juga sebagai seorang ayah suatu saat nanti tentunya.

Film yang berjudul sama dengan buku Orion itu mendapat apresiasi yang luar biasa dari penonton, dan Runa merasa begitu bangga sekaligus terharu karena bisa menjadi tokoh utama dalam cerita yang kini tengah difavoritkan oleh banyak orang. Jika tidak bertemu dengan Saga waktu itu, mungkin saat ini ia masih menjadi seorang wanita yang biasa saja. Karena itulah, ia merasa beruntung bisa menjadi wanita pilihan Saga yang akan selalu menyayanginya sampai kapanpun.

Dua minggu setelahnya, mereka baru memutuskan untuk pergi bulan madu ke Venice, Italy. Mereka berdua sepakat memilih destinasi negara tersebut karena tempatnya yang memang terkenal akan keromantisannya. Mereka berdua pada akhirnya menghabiskan waktu di sana selama yang mereka inginkan, baru setelah itu mereka kembali lagi ke Busan seperti janji Saga waktu itu. Menetap di Busan dan tinggal di sana selamanya.

THE END ●

PARAGRAFWhere stories live. Discover now