SRSS | Dia bisa melihatmu

1.2K 120 9
                                    

"Dia bisa melihatmu, hanya saja dia tidak ingin berinteraksi denganmu."

***

Minhyuk menatap datar ponselnya. Ia daritadi terus saja di chat oleh teman-temannya. Dan mereka menanyakan hal yang sama, ia tidak apa yang mereka maksud tetapi sepertinya ada kesalahpahaman lagi. Ia bangkit dari duduknya membuat Sowon yang makan di depannya menatapnya bingung.

"Mau kemana kak? Makanannya belum dihabisin itu," ujar Sowon masih menatap bingung pria di depannya tersebut.

"Aku harus bertemu Moonbyul sebentar, kita ketemu di rumah sakit yah. Jangan lupa makan yang banyak," pamit Minhyuk seraya mengusak surai gadis itu. Mendengar hal itu Sowon hanya menatap punggung Minhyuk yang sudah meninggalkannya.

Di sisi lain Seokjin terus saja mengikuti Moonbyul kesana kemari, dari mini market, rumah bahkan cafetaria arwah itu tidak berhenti mengikutinya dari belakang bahkan Moonbyul hanya bisa merotasikan bola matanya melihat tingkah dia. Sekarang mereka sedang di taman, untung saja sedang sepi jadi Moonbyul bisa mengomeli arwah Seokjin dengan bebas.

"Kenapa kau terus berada di belakangku sih?" kesalnya membuat Seokjin tertawa kecil.

"Pengen saja, soalnya kan beberapa hari ini aku tidak bersamamu terus tidak salah dong aku mengikutimu lagi seperti awal kita bertemu," jelas Seokjin mendapat senyuman tipis dari Moonbyul.

"Kau itu sangat menyukai yah?" tanya Moonbyul dengan percaya diri. Ia sangat mengharapkan pria itu berkata tidak bahkan mengelak dengan sok keren tapi justru arwah Seokjin malah mengganggukkan kepalanya seraya tersenyum lebar.

"Iya aku sangat menyukaimu," ucapnya enteng tapi perkataannya itu entah mengapa membuat Moonbyul enggan menatapnya.

"Bercanda, kau lupa aku sudah punya Sowon? Aish, jahat sekali aku jika selingkuh apalagi dengan gadis sepertimu woah," lanjut Seokjin membuat Moonbyul semakin kesal, andai saja ia bisa menjambak arwah itu pasti ia akan menjambak, memukul dan menendangnya.

"Menyebalkan sekali," ketusnya namun Seokjin tertawa dan refleks mengusak gemas surainya.

"Menyenangkan sekali rasanya, aku merasa seperti manusia biasa jika bersamamu. Kau tahu kenapa? Karena aku tidak tembus jika memegang tanganmu, terimakasih yah," ungkap Seokjin sembari mengusak surai itu lagi.

"Tapi aku tidak senang, kenapa dari milyaran manusia di muka bumi ini hanya aku yang bisa berkontak fisik denganmu? Padahal kita baru kenal, sangat aneh tidak ada relasinya sama sekali," protes Moonbyul mengembungkan pipinya kesal.

"Entahlah, mungkin karena kau melihat kesialanku waktu itu. Ah Moonbyul aku ingin bertanya padamu," ucap Seokjin yang diangguki Moonbyul.

"Kau ingin tanya soal apa?"

"Tentang Sowon, apakah dia-"

"Moonbyul!" panggil Minhyuk dari kejauhan membuat keduanya menoleh tetapi tiba-tiba Seokjin menyentuh pelan kedua sisi wajah Moonbyul agar kembali menatapnya.

"Fokus ke aku dulu. Apakah Sowon bisa melihatku?" tanya Seokjin sontak membuat Moonbyul terdiam dan saat itu juga Minhyuk sudah berada di samping keduanya.

"Tidak, itu jawaban untuk pertanyaanmu Jin," jawab Minhyuk mewakili Moonbyul yang kini menatap ke arahnya.

"Aku pinjam Moonbyulnya sebentar dan kau lebih baik cepat ke rumah sakit," lanjut Minhyuk sambil menarik tangan Moonbyul menjauhi Seokjin yang kini memasang wajah tanpa ekspresi.

Spirit Romance, Sixth Sense I & IIWhere stories live. Discover now