SRSS 2 || Ingatan

566 37 11
                                    

Ken melirik Nayeon terlelap damai di tidurnya. Entah mengapa ia meminta gadis itu untuk meninggalkan Minhyuk. Dalam hatinya itu semua bukan untuk sang kakak. Hanya saja ia tak ingin melihat Minhyuk dan Nayeon bermesraan di depan kakaknya.

"Kau ngapain di rumah sakit?" tanya seseorang membuat Ken refleks menoleh. Seokjin menatapnya selidik. Setahunya Ken dan sepupunya tidak sedekat itu sehingga ia rela menjenguknya.

"Ya ingin saja, kebetulan aku tidak sengaja melihatnya," ucapnya beralasan membuat Seokjin menggangguk. Ia mendudukan dirinya di bangku sebelah Nayeon.

"Karena tidak sengaja jadi kau menjenguknya?" Ken mengangguk ragu.

"Ya mungkin kau orang terakhir yang menjenguknya. Karena sebentar lagi ia akan dibawa pulang," jelas Seokjin membuat Ken cukup terkejut.

"Kenapa? Maksudnya kenapa tiba-tiba?" tanya Ken cukup penasaran.

"Orang tuanya khawatir. Jadi, ayahku sudah mempersiapkan segalanya untuk Nayeon," jawab Seokjin yang diangguki Ken.

***

Minhyuk menatap hasil foto yang ia potret selama ini. Senyum tipis terpatri di bibirnya. Terlalu banyak foto Sowon di sana. Mau di cek beberapa kali pun Minhyuk hanya menemukan banyak objek, dia dan juga Sowon. Semua di dominasi Sowon.

"Aku belum sempat memotretnya yah?" lirihnya, ia mengecek ponselnya.

"Ternyata ada beberapa di sini haha," tawanya miris. Tidak begitu banyak kenangan yang bisa ia lakukan bersama Nayeon.

Begitu juga dengan perasaannya. Mungkin orang berpikir mereka saling mencintai dengan kasih sayang yang besar nyatanya tidak. Minhyuk hanya penasaran dengan Nayeon pada awalnya dan menjadikannya pelampiasan atas kegagalan perasaannya pada seorang gadis lainnya. Minhyuk tahu ia brengsek dan terlihat paling tersakiti saat Nayeon meninggalkannya.

Padahal selama hubungannya kembali berlangsung. Tidak banyak hal romantis yang mereka lakukan. Saat liburan pun Minhyuk lebih banyak menghabiskan harinya dengan Sowon.

Ia baru sadar hal itu bisa saja membuat Nayeon sakit hati. Sampai kemarin gadis itu meninggalkannya lagi dengan kalimat yang menohok hatinya.

"Kita sudah tidak cocok kak. Aku juga tidak ingin terus menjadi pelampiasan kak Minhyuk. Kali ini ikhlasin aku pergi yah," tutur Nayeon membuat Minhyuk membeku di tempatnya.

"Apa maksudmu Na? Beberapa waktu lalu kita masih baik-baik saja kok kenapa tiba-tiba kamu minta putus?" heran Minhyuk sembari meraih kedua tangan Nayeon namun gadis itu segera melepaskan genggaman Minhyuk.

"Di mata kakak dia selalu ada, memang aku pacar kakak tapi sebenarnya kakak tidak menyayangiku seperti menyayangi dirinya. Benar kata dia seharusnya aku tidak berada di antara kalian. Aku cuman jadi benalu di hidup kalian, maafkan aku," jawabnya panjang lebar. Ia melangkah pergi meninggalkan Minhyuk yang terdiam di tempatnya kini.

"Itu karena kamu ninggalin aku Nayeon, tiba-tiba hilang gitu saja. Iya aku tahu aku brengsek tapi-" ucapan Minhyuk terpotong saat Nayeon kembali menoleh dan berkata, "Aku memang salah, sudah seharusnya aku tidak kembali dan meminta kasih sayang dari orang yang telah aku sakiti. Jadi, aku gak berharap lagi. Makasih atas semuanya kak, dan tolong hiduplah dengan baik."

"Minhyuk?" mendengar namanya dipanggil ia menoleh. Mendapati Sungkyung yang tersenyum tipis sembari meletakkan segelas kopi di meja.

Spirit Romance, Sixth Sense I & IIWhere stories live. Discover now