SRSS | Pura-pura

1K 97 19
                                    

"Aku lelah, besok kita lanjutkan. Pulanglah!" pintahnya kemudian ia bangkit menuju kamarnya meninggalkan Moonbyul yang menghela nafasnya.

"Dia jadi badmood gara-gara membahas Baby yah? Kalau begitu apa boleh aku tetap di sini? Aku ingin tahu apa yang ia lakukan kalau galau seperti tadi," ucap Moonbyul menatap Seokjin yang terlihat kesal.

"Terserah saja, aku ingin ke rumah sakit," pamit Seokjin berharap di tahan Moonbyul namun gadis itu mengabaikannya dan sibuk memainkan ponselnya.

"Kau benaran tinggal di sini? Tidak mau menjengukku?" tanya Seokjin.

"Hmm lagipula ada Sowon, kalau ke sana mungkin kau akan siuman," ucap Moonbyul ambigu membuat Seokjin kebingungan.

"Apasih, aku juga berharap begitu kok tapi masih ada hal yang perlu aku tahu."

"Ketika bangun pun kau bisa mengetahuinya kok, aneh sekali padahal awalnya kau sangat ingin kembali kenapa berubah pikiran," kesal Moonbyul tidak mengontrol volume suaranya membuat Ken membuka pintu kamarnya.

"Kau belum pulang? Kenapa bicara sendirian di rumahku, merinding tahu," ujar Ken membuat Moonbyul menahan tawa.

"Aku pulangnya nanti malam saja, kau tidur sana!"

"Yang punya rumah siapa kenapa kau seenaknya begitu?" kesal Ken menghampiri Moonbyul yang terlihat cuek itu.

"Kubilang tidur saja, aku tidak mungkin mencuri punyamu sekalian aku membasmi hantu di rumahmu," jelas Moonbyul membuat Ken cemberut.

"Memangnya kau pembasmi hantu? Kenapa bahas hantu sih," protes Ken membuat Moonbyul terkekeh.

Terlalu asik berdebat dengan Ken, Seokjin jadi merasa diabaikan, ia menghela nafasnya kemudian melangkah pergi. Walaupun kalimat Moonbyul tadi membuatnya bingung ia ingin memastikan apa benar yang dikatakan gadis itu.

Puas menertawai Ken, Moonbyul melirik ke arah jendela membuat Ken mengikuti arah pandang gadis itu. Ia bergantian melirik raut wajah gadis itu dengan jendela.

"Apa salah satu hantu di rumahku sudah pergi?" tanya Ken membuat Moonbyul beralih menatapnya.

"Iya, sekarang tidurlah aku akan berjaga di sini," ujarnya kembali menatap ponsel.

"Kau pikir aku perempuan apa perlu di jaga? Sudahlah apa kau ingin ku antar pulang sampai segininya?" geer Ken mendapat tampolan di pipinya.

"Antar kepalamu, sudahlah aku malas gerak. Dua puluh menit lagi aku akan pulang," ucap Moonbyul akhirnya Ken pasrah dan mendudukan dirinya kembali di depan gadis itu.

"Hei apa benar Seokjin sebentar lagi sadar?" tanya Ken tiba-tiba mendapat tatapan dingin gadis itu.

"Kenapa tanya padaku? Aku hanya melihat arwahnya bukan berarti aku tahu kapan dia sadar atau tidaknya, kau sengaja menanyakan hal itu agar aku tidak betah yah?"

"Tidak, hanya saja aku mendengar ucapanmu tadi. Aku bakal senang kalau ucapanmu menjadi kenyataan," jawab Ken sembari menunduk.

"Kau sekalian ingin meminta bantuannya yah?" Ken mengganguk samar tetapi Moonbyul bisa melihat hal itu. Di liriknya ponselnya sesaat.

Spirit Romance, Sixth Sense I & IIWhere stories live. Discover now