|| SRSS 2 || Luluh?

589 44 9
                                    

"Jadikanlah aku pilihan terakhir hatimu.

^^**^^

"Pria payung?" Seokjin tersenyum tipis membuat Moonbyul menatapnya sinis.

"Jadi itu kau?" Seokjin mengusak tengkuknya canggung.

"Ya itu aku. Aku tidak menyangka bahwa hari itu aku dipeduli padamu dan berakhir berurusan denganmu ah salah merepotkanmu saat aku menjadi arwah," lirih Seokjin membuat Moonbyul meliriknya.

"Aku juga tidak tahu, kenapa tiba-tiba aku dipertemukan olehmu hari itu. Seharusnya kita tidak kenalan bukan?" Seokjin terkejut dengan ucapan Moonbyul.

"Maksudmu apa Byul?"

"Jika saat itu kita tak saling kenal apa kau dan Sowon akan tetap bersama? Tidak ada masalah dan aku tidak perlu ikut campur masalah kalian," ujar Moonbyul sembari mendongkakkan kepalanya menatap Seokjin yang terlihat terkejut.

"Kau? Justru kau mendapat banyak teman kan? Apa kau menyesal dengan semua hal yang pernah kita lalui bersama?" heran Seokjin membuat Moonbyul terkekeh.

"Ucapanmu seperti kita pernah pacaran saja," ledek Moonbyul membuat Seokjin menghela nafasnya.

"Byul, kau tahu semua ini takdir. Sejak aku dipertemukan olehmu itu adalah takdir. Bahkan saat Minhyuk membawaku kepadamu juga adalah takdir. Satu-satunya manusia yang bisa kusentuh hanyalah kau. Aneh bukan? Kau ingin denial tentang ini?" ungkap Seokjin sembari memegang kedua bahu Moonbyul.

Mereka bertatapan, bisa Moonbyul lihat manik pria itu menatapnya serius, dan sangat dalam.

"Lalu apa?" Moonbyul merutuki mulutnya, ia tahu harus menjawab Seokjin seperti apa dan terus saja mengeluarkan kalimat yang membuat pria di depannya ini speechless.

Seokjin mengusak surainya frustasi, baru kali ini ia menemukan seorang gadis yang terus saja menguji kesabarannya.

"Haaah kau ... segitu tidak inginnya yah berurusan denganku?" tanya Seokjin menatap Moonbyul sendu.

"Dulu memang iya, tapi sekarang aku sadar bahwa aku keterlaluan. Maaf Jin," jawab Moonbyul sekenanya.

"Karena aku merepotkan yah? Padahal seingatku aku selalu di sisimu dan berusaha membantumu, apa kau sangat tidak menyukaiku?"

"Aku justru sangat menyukai orang sepertimu. Tidak ada alasan untuk membencimu," jawab Moonbyul dengan senyum tipis.

"Tetapi, banyak hal yang berubah dalam kehidupanku. Di sisi lain aku berterimakasih padamu, tapi di sisi lain aku ingin kembali saat belum mengenalmu," lanjut Moonbyul sembari menatap Seokjin yang juga menatapnya.

"Moonbyul, kau wanita terunik yang pernah kutemui seumur hidupku. Aku selalu frustasi kalau adu argumen denganmu. Tapi kau tetaplah Moonbyul dan aku selalu mengingat jasamu sampai kapanpun," ucap Seokjin membuat Moonbyul terkekeh.


"Jadi lupakan masa lalumu dan mulailah masa depan dengan pikiran yang bebas," ujar Seokjin sembari mengusak surai Moonbyul.

"Kau selalu melakukannya dulu. Sekarang kau mulai melakukannya lagi?" Seokjin tertawa kecil dan berdiri di depan Moonbyul.

"Ya, aku akan selalu melakukannya untukmu Byul. Hmmm aku ada kelas maaf aku tinggal dulu," pamit Seokjin setelah mengusak surai Moonbyul lagi.

Spirit Romance, Sixth Sense I & IIWhere stories live. Discover now