SRSS | Drama

800 84 11
                                    

Ken mendongkak menatap seorang gadis dan dua orang laki-laki yang melangkah mendekatinya. Mereka adalah Moonbyul, Minhyuk, dan Changsub. Ia tersenyum lega saat mendapati Moonbyul yang baik-baik saja.

"Terimakasih semuanya, aku pikir-" ucap Moonbyul terpotong saat Minhyuk menutup mulutnya.

"Diam saja, lain kali jangan sendirian," ujar Minhyuk jutek.

"Ini semua berkat Hani kan. Kau juga harus berterimakasih padanya," nimbrung Changsub.

"Kalian jangan buat aku jantungan dong, gara-gara kalian aku ketinggalan pesawat," ngambek Ken membuat Changsub mengusak surainya dengan sengaja.

"Kalau mau bantuin jangan gengsi gitu dong, Sandeul bilang kau sudah di bandara sedari pagi mana mungkin kau masih di sini kalau sudah dari sana tadi pagi, kira-kira kau sudah melewatkan dua pesawat lho," tutur Changsub membuat Minhyuk menatap Ken heran sedangkan sang empu tampak salah tingkah.

"K-karena kakakku selalu meneleponku ja-"

"Tidak ada hubungannya, ponsel Sungkyung tidak aktif dari kemarin," potong Minhyuk membuat Ken kicep.

"Lagipula kau mau ke mana?" tanya Moonbyul tiba-tiba.

"Aku belum bilang yah?" tanya Ken balik.

"Kau belum bilang apa-apa sialan," kesal Moonbyul membuat Ken terkekeh.

"Tapi bukankah kau sudah tahu?" tanya Ken sembari tersenyum miring. Changsub dan Minhyuk yang dari tadi diam hanya saling pandang, bingung harus berbicara apalagi.

"Haaah, sudahlah ngomong-ngomong Ken jam segini apakah kakakmu masih di rumah sakit?" tanya Minhyuk pada akhirnya.

"Kakak sudah kembali, jadi dia sedang bersiap-siap untuk kembali kuliah. Kenapa kau tidak langsung menemuinya ckck," jawab Ken malas, tetapi Minhyuk segera pergi meninggalkan ketiga juniornya itu.

"Kalau gitu aku juga pergi, Byul mau pulang bersama?" tawar Changsub namun Moonbyul menggeleng.

"Tidak terimakasih, aku masih ada urusan di tempat lain kau duluan saja," tolak Moonbyul halus dan setelahnya Changsub meninggalkan Ken serta Moonbyul di sana.

"Kalau begitu pergilah, daripada kau penasaran lebih baik cek saja kan? Urusan ketemu atau tidaknya itu urusan belakang," saran Moonbyul sebelum melangkah meninggalkan Ken.

"Jadi kau benar-benar sudah tahu yah? Intuisi ternyata benar hahaha," ucap Ken membuat langkah Moonbyul terhenti.

"Itu juga sebuah intuisiku, jadi kau tidak akan pergi?"

"Tidak."

***

Seokjin tersenyum lebar menatap Sowon yang kembali membasuh tangannya. Entah kenapa ia merasa lega saat kekasihnya itu tidak takut padanya. Ia pun menunduk menatap tangannya yang terlihat sedikit memudar.

"Won, sudah yah. Kau harus kuliah sekarang," pinta Seokjin membuat Sowon menghela nafasnya.

"Baiklah, kau harus di sampingku yah," pinta Sowon balik yang diangguki Seokjin.

"Ya, aku tidak mungkin masuk ke kelasmu, nanti mengganggumu belajar," jawab Seokjin membuat Sowon cemberut.

"Tetapi kau-"

Spirit Romance, Sixth Sense I & IIحيث تعيش القصص. اكتشف الآن