SRSS | Masa lalu dan Moonbyul*

957 106 9
                                    

A/N : Maafkan jika ada kesalahan, silahkan krisar saja kalau ada hal yang salah. Dan ingat ini cerita fiksi yah!

-------------
| SRSS |
-------------

Seokjin mendudukan dirinya di samping Moonbyul, gadis itu memesan 2 menu dan hal tersebut membuat Seokjin tersenyum tipis.

"Kau benar-benar ingin makan denganku yah? Ah, sayang sekali aku tidak bisa memakannya," geer Seokjin mendapat delikan dari Moonbyul.

"Kau bicara apa sih? Ini makanan buat kenalan ku, jangan narsis!" seru Moonbyul pelan agar tidak dikira orang gila jika bicara sendirian.

"Hai Byulyi!" sapa seseorang yang langsung mendudukan dirinya di depan Moonbyul.

"Halo kak, apa kabar?" orang itu tersenyum tipis setelah meletakkan tasnya di samping.

"Baik, yang konsultasi juga tidak sebanyak biasanya," jawab orang itu yang diangguki Moonbyul.

"Apa kak Minhyuk masih sering ke sana?" tanya Moonbyul lagi membuat Seokjin menatapnya penasaran.

"Kemarin dia datang, tetapi tumben Sowon tidak ikut padahal biasanya ia lebih mementingkan Sowon di bandingkan dirinya sendiri," jelas orang itu, Moonbyul melirik ke arah Seokjin yang hanya menggangguk-angguk seolah mengerti.

"Begitu yah, hahaha Minhyuk kan memang selalu seperti itu."

"Benar, saat aku pertama kali bertemu kalian dia juga selalu menjagamu kan sampai-sampai harus rela kena pukul saat kau mengamuk," ujarnya membuat Moonbyul tersenyum.

"Ngomong-ngomong apa kau benar sudah menerima keadaanmu? Sangat sulit jika dari kecil menghadapi semua itu, walaupun saat itu aku juga masih kecil aku ingin sekali membantu kalian," ungkapnya sembari melirik ke pot bunga di samping mereka.

"Kak Sungkyung kalau aku tidak menerima mana mungkin aku berkeliaran, memang cara paling ampuh berdamai pada diri sendiri kan hahaha," Moonbyul tertawa kecil.

"Jadi kau benar mantan pasien rumah sakit jiwa?" tanya Seokjin yang diangguki Moonbyul.

****


10 tahun yang lalu

"ARGHHHH menjauhlah!" teriakan itu membuat guru dan murid-murid memandangnya khawatir. Di depannya ada sosok hitam tanpa tangan melayang di depannya. Ia menunjuk-nunjuk beberapa kali membuat guru yang memeganginya menatap sekeliling yang tidak ada apa-apa.

"Ada apa Byul? Semua baik-baik saja," ucap Guru itu menenangkan namun anak kecil bernama Byul itu menggeleng dan menutup matanya takut.

"Dia gila yah? Selalu saja mencari perhatian," dengus anak berusia 10 tahun itu.

"Pak guru dia memang suka teriak tidak jelas, apa dia waras?" tanya murid yang lainnya.

"Huwaaaaa dia menyentuhku!" teriak Byul membuat Guru Lee memeluknya erat.

"Kalian kembali ke kelas biar guru yang bicara dengannya!"

Setelah semuanya pergi guru Lee mengajak Byul pergi keluar sekolah, anak itu masih sesegukkan membuat pria berusia 25 tahun itu mengusak surainya lembut. Di depan sana ada orang tua Byul yang tampak khawatir setelah di telepon pihak sekolah.

Spirit Romance, Sixth Sense I & IIWhere stories live. Discover now