SRSS | Menghilang

752 78 7
                                    

Moonbyul mengambil bunga yang tergeletak di lantai karena tertiup angin. Ia menghela nafasnya, 3 bulan lebih sudah ia menemani roh Seokjin dan itu membuat Moonbyul tersenyum tipis. Tidak banyak yang mereka lakukan tetapi memikirkan Seokjin bangun dan bertemu dengannya kembali menjadi orang asing membuatnya tersenyum.

"Hahh kebiasaanmu itu harus dihilangi deh, kau menyeramkan senyum begitu," tegur Ken membuat Moonbyul menatapnya sinis.

"Kenapa kau ada di sini? Bolos kelas siang yah?" tanya Moonbyul yang diangguki Ken.

"Aku iri karena kau cuman dapat kelas pagi, dan yah aku khawatir kau ngomong sendirian lagi," jelasnya dengan nada yang menyebalkan.

"Ck, kau meledekku yah?"

"Tidak kok, memang benar aku khawatir," ucapnya serius namun Moonbyul berdecak tak percaya. Ia tiba-tiba melotot membuat Ken keheranan.

"Hei ada hantu di belakangmu seram lho," gretak Moonbyul membuat Ken bersembunyi di belakang Moonbyul yang kini sudah terbahak.

"Hahaha kau ini masih penakut yah? Ternyata hanya tubuhmu yang tumbuh hahaha," ledeknya yang mendapat toyoran di keningnya.

"Kau buat kaget saja, itu hanya refleks tahu," kesal Ken semakin membuat Moonbyul tertawa.

"Eh, kau percaya tidak kalau aku bilang Jin akan segera siuman?" tanya Moonbyul tiba-tiba membuat ekspresi Ken berubah.

"Haah semua orang berharap begitu kok, sudahlah jangan bahas dia. Ayo kita pergi!" ajak Ken namun Moonbyul menahan tangannya.

"Kau bisa antar aku ke makamnya?" Ken menghela nafas lalu menggangguk.

Di sisi lain, Sowon menoleh ke sana ke mari mencari arwah kekasihnya yang tidak kelihatan lagi. Sudah lewat 10 menit ia berkeliling tetapi Jin tidak ketemu juga. Chanyeol yang kebetulan sedang ada di taman sambil memakan es krimnya mengerutkan kening melihat ekspresi Sowon yang terlihat khawatir. Ia menghampiri gadis tersebut.

"Sedang mencari apa?" tanyanya sontak membuat Sowon menoleh.

"Oh it-itu aku kehilangan sesuatu. Padahal aku baru saja menerimanya," katanya dengan wajah sedih membuat Chanyeol menyodorkan es krim yang belum ia buka.

"Kalau gantinya es krim bagaimana?" Sowon mendongkak menatap wajah Chanyeol yang iba padanya.

"Maaf Yeol tetapi-"

"Setidaknya ini dapat menghiburmu. Toh, kalau jodoh bakal ketemu lagi. Jangan terlalu mengkhawatirkan sesuatu yang sudah pasti milikmu. Benar kan?" tuturnya membuat Sowon merenung sesaat.

"Itu yang selalu kamu pikirkan yah?"

"Hmm?"

***

Sandeul menghela nafasnya menatap sang sahabat yang masih terbaring lemah di ranjang persakitannya. Di sebelahnya ada Hani yang sedang memberikan doa. Tadi setelah diperiksa hanya ada kemajuan-kemajuan dalam kondisi Jin. Seakan-akan menarik-ulur kondisi sahabatnya itu bahkan membuat dokter harus mengeceknya setiap 2 jam sekali untuk memastikan kapan Seokjin akan bangun.

"3 bulan, bukankah itu aneh Hwan?" tanya Hani setelah selesai berdoa.

"Lalu luka di kepalanya juga sudah kering. Seharusnya ia sudah bangun 2 atau 3 hari setelah kecelakaan kan? Kenapa bisa begini?" heran Sandeul menompang keningnya, pusing.

Spirit Romance, Sixth Sense I & IIWhere stories live. Discover now