Distance [JenoxRenjun] ✔

12. visit

"H-halo Om?"

"JAEHYUN KAMU APAIN ANAK SAYA HAH ?!" Jaehyun menjauhkan ponselnya dari telinga karena teriakan maut Choi Siwon.

"Hehe itu Om, Jae lupa kalau Renjun alergi serbuk sari. Jadi ya gitu deh kambuh." Jaehyun menggigit bibirnya karena takut.

"NGGAK BISA DIBIARIN! BERANI-BERANINYA KAMU BIKIN ANAK SAYA MASUK RUMAH SAKIT! SAYA TEBAS YA KAMU NANTI PAS SAYA UDAH DIRUMAH!"

"Ampun Om, Jaehyun bener-bener lupa! Jangan tebas Jae Om! Jae belum berhasil nembak Taeyong Om Jaehyun mohooon!!!"

Diseberang sana, Siwon hanya menghela nafasnya kasar.

"Lain kali jangan ceroboh! Anak Om itu nggak gampang sembuh kalau udah sakit, kamu tau kan Jae?"

"Iya Om maaf, lain kali Jae bakal lebih hati-hati."

"Bagus, terus Renjun sekarang gimana keadaannya?"

"Masih bobo manis Om, tapi kata dokter dia udah nggak papa."

"Yaudah kalau gitu, awas kamu sekali lagi bikin anak Om masuk rumah sakit. Saya tebas beneran burung kamu biar nggak bisa ena-ena sama Taeyong!"

Tut.

"Astaga Om Siwon, serem juga kalo lagi marah." Jaehyun bergidik membayangkan anunya ditebas oleh Siwon.

Dia jadi teringat aksinya tadi yang memberikan Taeyong bunga mawar merah sekalian menembaknya. Tetapi Taeyong hanya menerima bunganya dan pergi meninggalkan Jaehyun.

"K-kak."

Jaehyun tersadar dari lamunannya. Itu suara Renjun!

"Ren?! Kamu butuh apa?"

"Jeno."

"Apa?!"

Renjun juga tidak tau mengapa malah menyebut nama Jeno.

"M-maksudnya telponin Jeno, bilang aja kalau nanti dijemput sama sopir aku."

"Oh temen kamu yang ngajar di Panti itu?"

"Iya."

Akhirnya Jaehyun menelpon Jeno menggunakan ponsel Renjun.

Yang membuat Jeno semakin salah paham akan hubungan Renjun dengan Jaehyun.

"Kenapa muka lo jelek gitu sih Jen?" Jaemin bertanya dengan mulut tanpa filter nya.

"Baby, ayo kita pulang!" Lucas dari kejauhan berteriak kepada Jaemin. Membuat Jaemin malu.

"Loh Jen, muka lo tumben jelek gitu." Lucas juga mengejek Jeno begitu sampai didekat Jaemin.

"Berisik kalian! Pergi sana!" Jeno merengut karena dikatai oleh duo sejoli itu.

"Sensitif amat kayak pantat bayi." Lucas masih terus mengolok Jeno perihal wajahnya yang terlihat jelek ketika galau.

"PERGI GAK KALIAN!!"