17. the incident

5.2K 880 49
                                    

Renjun saat ini tengah memakan salad too much mayonnaise miliknya dengan tenang. Kali ini ia sendirian di cafetaria. Haechan pergi ke perpustakaan untuk menemani Mark, sedangkan Chenle entah kemana.

Sudah sepuluh menit ia hanya mengaduk-aduk makanannya. Ia tidak berselera sama sekali, sampai saat matanya menatap Jeno yang tengah celingukan membawa nampan dan terlihat mencari meja kosong.

"Panggil nggak ya," Renjun bergumam.

"Je—"

Pyaar!

Renjun membolakan matanya karena melihat Jeno yang jatuh tersungkur dengan nampan yang berserakan. Itu ulah kaki Siyeon yang sengaja menghalangi langkah Jeno. Jadilah Jeno jatuh beserta makanannya.

Terlihat dengan jelas jika dagu Jeno berdarah, terkena serpihan piring yang pecah. Jeno hanya meringis dan berusaha berdiri dengan susah payah.

Mengabaikan rasa gengsinya yang setinggi langit, Renjun berjalan tergesa kearah Jeno yang masih meringis kesakitan.

Mengabaikan rasa gengsinya yang setinggi langit, Renjun berjalan tergesa kearah Jeno yang masih meringis kesakitan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jeno terkejut ketika lengannya diangkat oleh sepasang tangan mungil. Dan ternyata itu adalah Renjun.

Renjun membantu Jeno berdiri. Mengundang tatapan terkejut dari para siswa yang tengah berada di cafetaria. Renjun mengeluarkan handkerchief Gucci dari dalam saku celana seragamnya dan tanpa ragu mengusap darah yang mengotori dagu Jeno.

Semua siswa menganga tak percaya dengan tindakan seorang Choi Renjun.

Selesai dengan kegiatan membersihkan darah Jeno, Renjun berbalik menatap tajam Siyeon yang memasang muka kesal.

"Lo!" Renjun menyipitkan matanya memandang Siyeon.

Siyeon berdiri dari duduknya dan langsung berkacak pinggang dengan dagu yang terangkat tinggi.

"Apa?"

Renjun menghela nafas panjang. Jika ia menampar Siyeon, sama saja ia merusak image tenangnya. Maka dari itu, Renjun menyeringai dan berjalan mendekat kearah Siyeon setelah mendudukkan Jeno di kursi terdekat.

Siyeon yang melihat seringaian Renjun perlahan takut.

Renjun berhenti tepat disamping Siyeon. Membisikkan kata-kata yang membuat Siyeon kesal setengah mati,

"Sekali lagi lo bikin ulah. Nyakitin atau ngebully anak-anak di sekolahan gue, siap-siap surat DO masuk ke email bokap lo. Dan jangan harap lo bisa sekolah dimanapun setelah ini," Selesai berbisik, Renjun berbalik dan menggandeng Jeno meninggalkan cafetaria.

"Bajingan,"

"Bajingan,"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Distance [JenoxRenjun] ✔Where stories live. Discover now