18. closer

4.9K 824 49
                                    

Seminggu setelah kejadian dagu Jeno yang dijahit, akhirnya Renjun menemani Jeno untuk melepas benang jahitan di dagunya. Untung saja acara keluarga yang di bilang oleh Renjun diundur. Jadilah Renjun menemani Jeno hari ini.

"Pasien atas nama Lee Jeno," Jeno memasang wajah anehnya saat suster memanggil namanya. Ia memandang Renjun seolah-olah dia akan memasuki black hole.

Renjun ingin tertawa karena melihat wajah aneh Jeno, tapi ia urungkan.

"Jangan tegang kayak gitu, nggak bakal bikin lo pingsan kok." Renjun tersenyum geli sambil menepuk kepala Jeno.

Membuat jantung Jeno menjadi tidak karuan.

Akhirnya Jeno masuk dengan semangat yang menggebu-gebu karena tepukan Renjun.

Akhirnya Jeno masuk dengan semangat yang menggebu-gebu karena tepukan Renjun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Gimana Jen?" Renjun bertanya sambil berjalan bersebelahan dengan Jeno. Dan yang ditanya hanya diam.

"Kayaknya sakit banget ya," Renjun meringis. Ia sebenarnya tau bagaimana rasa sakit saat benang jahitan di lepas.

"Langsung pulang aja ya?" Jeno mengangguk lemas. Padahal ia sedang ingin berlama-lama dengan Renjun.

"Yang semangat dong!" Renjun menepuk dada Jeno agar sang empu kembali bersemangat. Karena demi apapun, muka Jeno sangatlah menggelikan saat ini.

"Renjun," Tiba-tiba saja Jeno bersuara saat mereka sudah berada di dekat mobil.

Renjun menoleh, "Gue kira kita nggak bakalan deket lagi setelah dari Panti kemarin."

"Hm?"

"Gue nggak nyangka bisa sedekat ini sama lo."

"Lo udah jadi temen gue, apa salahnya?"

Nice shoot. Jeno tersentak. Teman? Tersenyum dengan manis, Jeno mendekat ke arah Renjun dan langsung memeluknya.

"Soon, I'll be more than friend." Bisikan Jeno membuat tubuh Renjun menegang. Kenapa tiba-tiba pipinya terasa panas?

Renjun melepaskan pelukan itu dan langsung masuk ke dalam mobil. Meninggalkan Jeno dengan senyum tipis yang terpasang di wajahnya.

 Meninggalkan Jeno dengan senyum tipis yang terpasang di wajahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Gue udah selangkah lebih maju dari lo." Jeno berkata pada Jisung sambil melempar bola kasti pada dinding kamarnya. Memang saat ini Jisung tengah berkunjung ke rumah Jeno.

"Lo ngapain?"

"Gue udah bilang kalau sebentar lagi bakalan jadi more than friend buat Renjun."

"Wow."

Jeno memikirkan kembali perkataan nya. Ia memikirkan bagaimana cara mengajak Renjun jadian. Harus dengan cara yang ekstrim seperti pura-pura mati? Atau harus dengan cringiest things seperti membelikan Renjun banyak boneka dan bunga?

Jeno menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Gila. Hanya memikirkan caranya saja membuat Jeno geli setengah mati.

"Langkahin dulu mayat Choi Siwon Jen," Jisung tiba-tiba berkata dengan nada yang menurut Jeno seram.

Iya juga, restu orang tua adalah hal nomor satu untuknya.

"Aishh, kenapa nggak bisa tidur sih!" Renjun menendang-nendang selimutnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aishh, kenapa nggak bisa tidur sih!" Renjun menendang-nendang selimutnya. Padahal ia sudah menghitung domba lebih dari seribu, tetapi tetap saja matanya enggak diajak tidur.

"Soon more than friend? Gila!" Renjun langsung teringat akan perkataan Jeno tadi siang.

Renjun juga tidak tau mengapa hatinya, senang? Tapi kenapa? Mengedipkan matanya berkali-kali, Renjun pun turun untuk menanyakan pada Jaehyun.

"Kak," Renjun memanggil Jaehyun yang tengah memainkan ponselnya sambil tertawa sendirian. Terlihat seram di mata Renjun.

"Loh kok belum tidur?"

"Nggak bisa tidur. Oh iya aku mau nanya dong."

"Sini duduk, mau nanya apa?" Renjun mendudukkan dirinya di sofa.

"Tapi jangan ledek aku!" Renjun menyipitkan matanya.

"Iya-iya."

"Kalau misalkan lagi dideket orang itu kita selalu deg-degan dan malu itu kenapa?"

"Dan satu lagi, selalu seneng apapun yang dilakukan orang itu?"

Jaehyun tiba-tiba saja menyunggingkan senyum manisnya.

"You're in love with him or her." Mata Renjun terbelalak. Apa?!

"Jujur sama Kakak, siapa orang itu. Oh, i guess the hugging boy?"

Renjun mengangguk dengan lemas. Apa benar ia jatuh cinta pada Jeno? Tolong katakan itu tidak benar.

 Apa benar ia jatuh cinta pada Jeno? Tolong katakan itu tidak benar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Good morning, Renjun." Jeno menyapa Renjun yang hari ini terlihat berantakan. Kantung matanya terlihat sangat parah. Rambutnya tidak serapi biasanya. Bahkan tasnya tidak di tutup dengan benar.

"Morning too." Renjun menjawab dengan suara seraknya. Gara-gara perkataan Jaehyun semalam, Renjun tidak bisa tidur. Ia terus memikirkan perihal dirinya yang sudah 'in love' dengan laki-laki disampingnya ini.

"Lo kenapa?" Renjun hanya menggeleng dan berjalan ke kelas dan menuju ke bangkunya. Tetapi sialnya saat didepan pintu, ada tali yang terikat di bawah pintu. Membuat Renjun hampir saja terjerembab ke depan sebelum Jeno memegang pinggang nya dan jatuh bersamaan.

Mereka berdua jatuh bersamaan dengan posisi tubuh Jeno yang berada di bawah dan tubuh Renjun yang menimpa Jeno. Dan ya, bibir mereka tak sengaja bersentuhan. Renjun melotot dan tak lama ia pingsan karena merasa malu ditambah kepalanya yang sangat pusing karena kurang tidur.

Jeno langsung bangkit dan menggendong tubuh Renjun menuju ruang kesehatan. Tetapi, kejadian tadi tidak terhindarkan dari jepretan kamera para siswa yang sudah melihat kejadian memalukan pagi ini.

Semoga saja Renjun tidak murka setelah kejadian tadi.






tbc

Distance [JenoxRenjun] ✔Where stories live. Discover now