7. PIPIS BARENG BARA

19 6 3
                                    

"Bukan temen namanya, kalo gak nyontekin PR!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bukan temen namanya, kalo gak nyontekin PR!"

-Sean Ganteng-

* * * *

Vote dulu ya guys!

"Mana kunci motor Abang?" Bara masih terus menyodorkan tangan nya ke arah gadis kecil.

Namun, gadis itu masih bersikukuh menggelengkan kepalanya. "Gak mau!"

Bara mendengus kesal, saat ini tidak banyak waktu Bara, tinggal 30 menit lagi pintu gerbang sekolah akan tertutup. Kali ini Bara benar-benar terlambat, dan ia tidak ingin di hukum untuk kedua kalinya karena penyebab yang sama.

"Ratu, balikin sini ah." ucap Bara kesal. "Abang udah terlambat Ratu," lanjut Bara.

Ratu kembali menggelengkan kepalanya. "Gak mauuuu!" pekik Ratu sedikit kencang. Ia mengerucutkan bibirnya, tangan nya ia silangkan di dadanya.

"Jadi, Ratu gak mau balikin kunci Abang, hm?" tanya Bara dengan satu alis yang terangkat.

Anak itu menganggukkan kepalanya. Bara tersenyum miring, seolah tahu apa yang ada dipikiran Bara, Ratu langsung berlari menjauhi Bara. Namun Ratu tetaplah Ratu, bocah berusia lima tahun itu belum memiliki kecepatan lari yang sangat cepat, jadi dalam satu tangkapan Bara langsung menangkapnya. Tidak hanya itu, Bara langsung menggelitiki perut Ratu, membuat adiknya tertawa terbahak-bahak.

"BUNDAAAAA, BANG BALA JAILIN LATU!!"

"Cih, tukang ngadu." ujar Bara pelan, lalu menatap tajam Ratu.

"BARA, JANGAN GANGGUIN ADIKNYA!" pekik Ara dari arah dapur.

Bara mendengus sebal. Kakak, memang selalu salah. Ratu menjulurkan lidahnya puas, ia langsung pergi ke dapur menemui Ara di sana, Bara akhirnya mengalah dan mengikuti adiknya dari belakang dengan wajah yang di tekuk.

Tubuhnya yang mungil, memeluk erat Ara dari belakang, ukuran tinggi nya hanya sampai sepinggang budanya. Ara menghentikan aksi memasaknya, lalu menggendong Ratu, dan mencium pipi tembab milik Ratu.

"Kamu ini, Bara! Selalu gangguin adiknya, udah tau Bunda lagi masak!"

Bara terdiam sejenak. "Ratu duluan! Dia ngumpetin kunci aku lagi," adu Bara pada Ara.

"Ada apa sih ini, pagi-pagi udah ribut aja." ucap Gifano atau yang kerap dipanggil Fano, selaku papa Bara, baru saja tiba dan menarik kursi dan duduk di atas sana.

"PAPAAAA," Ratu turun dari gendongan Ara. Lalu berlari ke arah Faro dengan girang sambil melebarkan kedua tangan nya.

Fano langsung menggendong puteri kecilnya, mencium pipinya gemas. "Ratu, kenapa kamu ngumpetin kunci motor Abang kamu?"

Bara & Berry [Sequel Gifara]Where stories live. Discover now