15. SENTUHAN TAK TERDUGA

10 4 0
                                    

"Jangan sentuh apapun!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jangan sentuh apapun!"

-Raspberry Qanshana-

* * * *

Vote dulu ya guys!

"Bang, ke-kenapa kita datang ke tempat ini?" Matanya menatap ke arah sekeliling tempat ini, "Gelap Bang, Berry takut," cicit Berry sembari menarik ujung jaket Alvin.

Alvin menepis lengan Berry dengan kasar. "Ssst, gak usah berisik!"

Berry meneguk saliva-nya, tempat ini benar-benar sangat mengerikan. Bagian depan yang memang sepertinya sengaja tak di pasangkan lampu membuat nya semakin gelap, di tambah lagi daerah ini sangat sepi, jarang sekali ada orang yang berlalu-lalang di jalan ini. Bulu kuduk Berry merinding. Ia mengusap belakang lehernya yang terasa dingin.

"Ayo masuk," Kata Alvin sembari memegang erat lengan Berry, membuat gadis itu tak mungkin bisa kabur darinya.

Berry menggeleng pelan, "Berry gak mau, di sini gelap banget," bisik nya pelan.

Namun sepertinya Alvin melangai gangguan pendengaran sehingga tak mendengarkan kata Berry, atau mungkin Alvin memang tak pernah perduli?

Entahlah, Berry tak tahu. Ia sangat ketakutan saat ini. Apalagi, saat diri nya memasuki bagian dalam tempat ini, perkiraan nya salah, ternyata tempat ini sangat ramai sekali. Ada banyak orang yang sedang menari dengan pakaian yang menurut Berry kekurangan bahan, ditemani dengan kerlap-kerlip nya lampu, dan dentuman musik yang sangat bising.

Berry menutup kedua telinga nya karena dirinya baru pertama kali mendengar musik sebesar ini, apalagi genre lagu yang tak sesuai dengan selera musik nya.

Matanya sesekali terpejam, saat melihat adegan dewasa yang ada di depan nya secara langsung. Semua orang melakukan hal nakal di tempat ini.

Berry pun bingung, karena semua orang berkata melantur bahkan ada yang sampai pingsan. Jadi, tempat apa ini? Menagapa semua orang melakukan nya di tempat ini?

"Bang, ini tempat apa sih?" Berry melirik ke arah Alvin yang justru sedang tersenyum dan sesekali menari.

"Lo gak perlu tahu," ketus Alvin.

"Gue mau ke toilet dulu, lo tunggu di sini."

"Bang jangan tinggalin Berry," Sebelum Alvin pergi menahan lengan Alvin untuk tak meninggalkan nya, "Berry takut bang,"

"Sebentar doang, elah." Alvin menepis lengan Berry dan langsung pergi menuju toilet.

Baru saja Berry ingin menahan Alvin kembali, laki-laki itu sudah pergi dari pandangan nya. Berry memeras ujung baju yang ia kenakan, jantung nya berdegup lebih kencang, bibir nya tertutup menyiratkan sebuah kecemasan.

Bara & Berry [Sequel Gifara]Where stories live. Discover now