8. BERRY DAN SEEKOR CICAK

17 7 3
                                    

"Sama cicak aja takut, cih, payah!"

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

"Sama cicak aja takut, cih, payah!"

-Bara Adijaya-

* * * *

Vote dulu ya guys!

Berry kini tengah memakan kuaci nya. Di hadapan nya sudah ada tiga mangkuk mie ayam, di meja Berry sudah ada ketiga sahabatnya. Moza yang sedang sibuk dengan novel nya, Rain yang sedang meniupkan poni yang menutup wajahnya, dan Gladis yabg sibuk dengan jam tangan miliknya.

Saat ke-empatnya sibuk dengan kegiatan nya masing-masing. Tiba-tiba Toni datang dan langsung duduk di samping Berry.

"Ish Toni! Kalau Toni dateng cuma mau cari ribut, mendingan Toni pergi deh. Berry males berantem sama Toni," cibir Berry kesal.

Bayangkan saja, sedang asyik makan Toni datang dan menganggunya. Ditambah lagi Toni yang tidak pernah menggantikan kuaci yang sudah ia makan. Sungguh, Berry kesal. Melihat mukanya saja, Berry rasanya ingin mencakar.

"Ululu Berry sayang kok marah terus sih?" tanya Toni sembari menarik gemas hidung Berry.

Berry menepis lengan Toni, dan langsung menatap tajam lami-laki itu. "Ish Toni, jagan gangguin Berry!"

Toni justru terkekeh, ia kembali menarik gemas hidung Berry. Lagi-lagi gadis itu menepis lengan nya. "Masih marah gara-gara kuaci?"

Berry menatap lurus ke depan dengan mengerucutkan bibirnya kesal. Terlalu malas baginya untuk mendengarkan ocehan Toni.

"Gak usah marah elah," ucap Toni, ia mengeluarkan kuaci dari dalam sakunya, memberikan nya pada Berry. "Nih, gue ganti. Itungan amat jadi temen,"

Mata Berry langsung berbinar ketika menatap kuaci, senyuman nya langsung mengembang. "Makasih, Toni!" pekik Berry senang.

Toni tersenyum, ia mengacak-ngacak rambut Berry karena gemas, bukan hanya itu, ia memiliki niat lain. Setelah ide jahilnya berhasil, Toni langsung beranjak.

"Toni mau kemana?" tanya Berry heran.

"Mau belajar kimia, hari ini kan kita ulangan." ucap Toni gugup.

"Memang nya hari ini kita ada mapel kimia ya?" tanya Moza yang sejak tadi hanya diam. Ia menatap Toni bingung.

Rain dan Gladis menghentikan aksi sebelumnya, menatap Toni yang kini sedang gugup. Namun, Toni terkekeh ia bergegas pergi dari sana.

"AAAA CICAK!" pekik Rain heboh.

Berry, Moza dan Gladis terkejut karena pekikan kencang dari Rain, mereka bertiga langsung menatap Rain panik.

"Hah? Mana?!" tanya Moza heboh, ia beranjak dari tempat nya.

Sedangkan Gladis kini mengangkat lengan bajunya sampai bahu, bersiap untuk membunuh cicak itu segera, namun sebenernya ia sendiri pun takut, sedangkan Berry kini sedang berjongkok, menatap lantai mencari keberadaan cicak tersebut.

Bara & Berry [Sequel Gifara]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant