39•-Senja

1.7K 68 2
                                    

______

Senja memang sebentar, tapi takjub nya mampu membuat orang berlarut menikmatinya.

_______________

Senja kali ini istimewa baginya, namun hati ini terus bergemuruh dan tak ingin berbaur dengan hangatnya suasana, Atha berjalan menyusuri pasir putih ini.

"Sampai kapan gue hidup cuma buat dapetin lo doang?" ucapnya pelan dan sesekali ia melihat kebelakang.

Atha mendudukkan dirinya dibawah pohon itu, lalu bersedekap dada mengingat semua kejadian kesal itu.

Kalo sampe bener cewek yang disukain Revan ada disini, gue pastiin dia bakal gue bikin perkedel sekarang juga. ucapnya dalam hati.

Namun mengapa Revan justru ikut mendudukkan dirinya disini?

"Gak jadi?"

"Apa maksud lo?" tanya Revan memancing.

"Kata lo mau nyatain rasa" ucap Atha ingin tahu.

"Udah tadi, manis banget rasanya haha" Revan tertawa sambil sesekali melirik wajah Atha yang kesal.

"Maksud lo? gue gak paham" hatinya semakin panas.

"Hmm,," Revan menghela nafas kasar "Udah gue nyatain ke mbak-mbak yang jualan jagung bakar tadi disana, manis rasanya" ucapnya datar.

"Hah?" Apa apaan ini? kenapa jadi jagung?manis?

"Kepo amat sih lo, jadi orang gak usah kepo" jawab Revan judes.

"Jadi lo udah pacaran?!" tanya Atha tersulut emosi.

"Pacaran? sama jagung? kenapa lo jadi ngengas sama gue?" pekiknya tak terima.

"Aneh, lo boongin gue ya?"Atha menyipitkan matanya seakan menuduh secara halus.

"Lo yang aneh, siapa yang bilang gue mau nyatain rasa CINTA?" ucapnya menekan kata cinta.

Bego! kenapa gue selalu gagal paham terus sih, jadi rasa? rasa jagung? batinnya sedikit menahan tawa.

"Apa lo?!" bentaknya menunjuk wajah Atha, namun Atha hanya menggeleng sambil tersenyum.

Lagi lagi ia membuat Atha semakin geram, candaan yang sangat lucu.

"Liat deh, sunsetnya indah banget kan? kayak kamu gitu, enak dipandang" ucap Atha asal nyelocos saja sambil lurus kedepan dan tersenyum.

Sama aja kayak lo, sebentar doang indahnya.. batin Revan, lalu ia bergedik dan menatap gadis itu dari samping.

"Sok kalem lo, pake ngode ngode segala lagi, lo kira gue bakal peka?!" celetuk Revan ganas.

Mendengar itu Atha semakin dibuat geram dan seketika menoleh dan kedua manik indah ini saling bertatapan disaat senja menujukkan keindahanya.

Mereka diam? menatap tanpa ada rasa canggung, Atha merasa sebuah tatapan ini sangat bermakna, namun hal ini justru bertolak belakang dengan Revan yang berusaha tak merasakan makna itu.

Hatinya tak bisa disembunyikan, debaran ini terus menjalar kekedua orang ini, namun Revan masih bisa menahannya.

Lo gak boleh suka lagi sama cewek crewet kayak gini lagi gerutunya dalam hati.

"Ih apa apaan lo natap-natap gue? suka?" Revan menyudahi tatapan menyakitkan ini, jadi sebal karna takut kembali jatuh pada gadis yang sangat ia benci ini.

"Lo juga kali, gengsi amat jadi cowok!" ucap Atha kesal.

"Yaudah gue mau balik, maaf soal yang tadi" Revan menyisir rambutnya dengan jari tangannya.

Seketika Revan melihat Atha senyum senyum sendiri pun menahan tawanya? dasar cewek sinting, males gue lama-lama sama lo, luka lama gue balik lagi, Shit!

"Tadi? yang mana gue lupa, jelasin dong" Atha membuat alasan memperpanjang waktunya ngobrol dengan Revab, Revan yang tau gerak gerik cewek cerdas inipun tak ingin tertipu.

"Gak usah cari alesan deh lo, suka kan lo deket-deket sama gue lama-lama?!" celetuknya sambil menyengirkan senyuman disudut bibirnya.

Sialan,kenapa lo selalu tau? dan gue selalu kejebak?

Atha menghela nafas lalu menyelipkan rambutnya kebelakang daun telinganya.

"Kalo iya emang kenapa? lo gak suka? atau malah lo seneng kan?!" balasnya dengan menuding nuding wajah Revan, dan sambil mendirikan badannya.

"Enak aja lo kalo ngomong" Revan menepis telunjuk itu lalu berbalik dan meninggalkan Atha dengan santai.

"Eh, gue balik sama siapa?!"

"Jalan kaki biar sehat" jawab Revan nyaring.

Lalu Revan menghentikan langkahnya dan tepat saat itu juga Atha berdiri disampingnya.

"Capek tahu!!" keluh Atha dengan memburu cepat. "lo tau gak gue tuh lagi pusing kepala, tangan gue masih nyut-nyut an" Atha memeng pelipisnya.

Kasian juga nih cewek batinnya merasa kasihan.

"Hmm, gue anter lo" Revan kembali melangkahkan jalannya, disamping itu Atha berteriak bangga.

"Makasih ganteng" teriaknya dari belakang, tak disangka Revan pun menyunggingkan senyuman manisnya.

TBC

Heart disclosure [completed]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant