45•-Marah.

1.6K 57 1
                                    

_______

Marah memang identik dengan hal negatif, tapi semua yang marah bukan berarti kesal, melainkan ada makna tersembuyi didalamnya. Peduli.

______________

Setibanya didepan rumahnya Atha sangat terkejut dengan kehadiran motor putih besar itu dihalaman rumahnya, segera ia memakirkan mobil nya kegarasi.

Gue yakin pasti Revan Anjir Namun ia justru kaget setengah mati karna Revan dari arah luar dengan wajah dinginnya berjalan kearah mobilnya.

Lalu ia mengetuk kaca mobil itu pelan, Atha mengigit bibir bawahnya tak bisa menyembunyikan rasa kagumnya. Omg gilaa..

"Buka!" ucapnya.

"Iya tunggu" Atha membuka kaca mobilnya tanpa berniat turun dari mobilnya.

"Kok kamu kesini, ada apa?" tanya Atha basa basi.

"Gak sopan banget lo ya! turun!"

Refleks Atha langsung turun dan ia menutup pintu mobilnya pelan dan matanya langsung menatap Revan dalam.

Revan merasakan getaran yang berbeda saat sepasang mata itu menatapnya. Namun ia segera mengusirnya dengan cepat dan menatap balik dengan plototan wajah yang menjengkelkan.

"Lo deketin Adit? kasihan banget Nata harus ngurusin ini demi minta penjelasan dari Adit!" Ucapnya menyunggikan senyum disudut bibirnya.

Atha yang mendengar itupun justru bingung dengan apa yang dikatakan Revan.

"Maksud lo? gue gak paham, Adit? kenapa dia?" tanya Atha benar-benar bingung.

"Halah, gak usah sok-sok an gak tau lo!sekarang lo tau sakitnya temen lo?" tanya nya tajam.

Atha semakin menggeleng, dibenaknya tak terbesit siapapun dan ia juga merasa baik-baik saja dengan teman lainnya.

"Lo salah kali, gue gak ngapa-ngapain kok" Atha terseyum.

"Kelakuan lo dari dulu emang gak ada bedanya, gak sadar banget lo dari dulu ya! si Adit demen sama lo lagi kan? terus si Nata harus nemuin dia jauh-jauh buat penjelasan itu!" ucapnya spontan.

Mendengar itu Atha terdiam dan pikirannya melayang pada pesan yang dikirimkan Adit waktu dia berada dirumah Nata.

"G-gue gak suka sama dia, kenapa
lo nyalahin gue sih" ucapnya tak terima.

"Lo yang gak sadar! SADAR GAK LO!" ucapnya tepat diwajah Atha.

Sama temen aja lo gak pernah peka, apalagi sama gue dulu! Revan terdiam menatap mata gadis ini yang sudah berkaca-kaca.

"Nanti gue yang bakal jelasin semua ke Nata, makasih udah kasih tau gue sekarang" ucapnya bergetar hebat.

Entah apa yang membuat Revan justru enggan untuk menyudahi ini, rasanya ingin selalu menyulutkan emosi gadis ini namun selalu saja gagal karna gadis ini tidak pernah marah dengannya?

Hal ini membuat Revan kurang puas, namun disisi lain ia malah betah berlama-lama dengan Atha seperti ini walaupun ia tau ucapannya sangat menyakitkan.

"Belum selesai! lo itu udah jadi pengkhianat! terus lo cuma mau jelasin aja?" tanya Revan menyengir ganas dihadapan Atha, ia yakin kali ini Atha bakal menamparnya atau mencak mencak sendiri.

Atha mematung mendengar apa yang baru saja di katakan oleh Revan. Pengkhianat? terlihat sangat kasar untuk dikatakan bagi seseorang yang sangat dekat dengan sahabat-sahabatnya bukan?

Heart disclosure [completed]Where stories live. Discover now