51•-Revaled

1.5K 55 2
                                    

______

Semua sudah terasa menyakitkan, waktu terus mendesakku untuk mengatakan, Kamu.

__________

-Adhittama Revano Dhiaro.

Malam sudah menampilkan bintang yang selalu bersinar dengan indahnya.

Revan merapikan rambutnya dan menyisirnya kebekalang, namun kini ia hanya menunggu tiga puluh menit untuk segera menjemput Atha.

"Hmm, wangi buanget" Raka menyengir sambil meresapi wangi dari arah kamar Revan.

"Apaan lo kesini" Revan mendegus dengan kedatangan Raka.

"Mau keluar kemana? kok rapi? kok wangi? tumben."

"Bukan tumben, tapi setiap hari" Revan berjalan keluar lalu memanggil Mona untuk pamit.

"Mah, kak Revan keluar rapi banget, ganteng dia Mah!" teriak Raka tidak jelas.

Mona menyergitkan alisnya bingung, "Kenapa ribut-ribut?"

"Revan keluar dulu Ma, Assalamualaikum" Revan mencium tangan mamanya dan begitu saja melewati Raka yang terdiam.

* * *

Apa yang terjadi setelah malam ini tiba?

Hari sudah malam, Revan pergi kerumah gadis itu dengan semua rencana yang sudah ia rancang.

Tak basa-basi, ia langsung mengajak Atha ikut dengannya, Atha pun hanya dibuat bingung dengan semuanya.

"Kok tiba-tiba lo ngajak gue?" Atha tersenyum.

"Kemaren gue udah bilang ke lo, besok malem, inget kan?"

Atha mengangguk.

"Tapi mau ngapain?"

"Gue mau Revealed rasa ke orang, tapi gue canggung makanya gue ajak lo, seneng kan lo?" seketika sifat lama Revan keluar, tidak dingin malah melucu namun menyakitkan bagi Atha.

Jleb*

Hah? demi apa dia setega ini, sumpah gue gak nyangka. Atha tak bergeming sama sekali.

"Lo tau gak? gue suka udah lama tapi gue, males jadi ya gini" ucap Revan tertawa.

"Gini? maksud lo?"

"Ya gini, abal-abal doang hehe" Revan terkekeh.

Disaat lo mau ngungkapin rasa ke orang lain, semua harapan gue putus gitu aja, dan sifat lo yang nyenengin keluar gitu aja, sakit banget gue, nangis gue anjir! Atha memijat tulang hidungnya.

Ia merasakan pusing, kakinya begetar hebat,badannya lemas dan dingin.

Mereka sampai dipantai,menginjakkan kakinya diatas pasir putih, angin membuat rambut Atha menutupi wajahnya.

Namun tangan Revan menyentuhnya dan menyelipkan rambutnya disamping telinga Atha.

"Makasih" ucapnya senang tak bersemangat.

Mereka menuju disalah satu tempat didekat pantai, ada seorang gadis disana, didalam hati Atha inilah gadis yang akan memiliki Revan sepenuhnya, kakinya semakin lemas tak terkendali.

Atha seketika mematung saat gadis berambut sebahu itu adalah mantan kekasihnya,matanya kini tak tertahan, ia meneteskan air matanya, Namun segera ia hapus.

Revan diam-diam menolehkan pandangannya ke Atha, kenapa nangis? Batinnya.

"Duduk Tha" Ajaknya.

Kini Arsya menampilkan wajah yang sedikit berbeda,senyumannya manis dan cantik saat dilihat, jelas saja, Revan akan menyatakan rasa padanya

Heart disclosure [completed]Where stories live. Discover now