46•-Berfikir

1.4K 46 0
                                    

_______

Berfikir sebelum bertindak itu baik, tapi berfikir sesudah bertindak itu, menyesalkan.

_______________

Revan melajukan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata. Pikirannya hanya tertuju pada satu sosok gadis berambut sebahu yang baru saja ia temui itu.

Semua karna lo, seandainya dulu lo bukan cewek brengsek mungkin kita udah bahagia... keluh hatinya yang benar benar tulus.

Padahal bisa saja saat ini mereka bahagia,mereka sama-sama mencitai namun cerita masa lalu membuat Revan terlalu dendam dalam kebencian karna semua usahanya dulu yang sia-sia.

Revan adalah sosok yang sama sekali jarang menyimpan dendam pada seseorang namun jika tentang rasa ia akan tetap menyimpan luka itu hingga menjadi dendam bahkan benci, mungkin faktor dirinya yang jarang sekali suka bahkan membuka hati pada seseorang dan saat ia membuka dan berusaha mendapatkan justru menjadi duri yang menancap lekat dihatinya.

Ia menuju apartemennya dengan wajah kesalnya, dan ia juga membanting pintu apartemennya dengan keras,lalu berdiri didepan cermin disana.

"Lo tetep lo!" tunjuknya pada cerminan dirinya sendiri.

"Papa udah ninggalin gue sama mama dan sekarang gue bakal bikin papa balik lagi"ucapnya dengan mentap jendela yang menampilkan gedung gedung tinggi.

"Dan gue juga bikin dia balik lagi, gue bakal cabut semua perkataan gue!" ucapnya menyudahi pikiran perkataan yang terlontar kasar dihadapan Atha tadi.

Ia berfikir, bahwa ia mampu mendapatkan semuanya dan kali ini ia yakin bahwa keduanya dapat ia dapatkan!

Seketika ia ambil Remote Televisi dan berbaring dikasur lebar itu,sesaat pikirannya masih terhalang niatnya yang akan menghacurkan janji janjinya sendiri?Yaitu tak akan mencintai Atha lagi.Namun semua telah lenyap begitu saja karna ia tak bisa terus begini lagi.

"Bego banget sih,mana hp gue pake acara gue rusakin segala lagi" ucapnya kesal.Lalu Revan mengambil Macbooknya dari laci dan membuka Sosial medianya dan mengirimkan pesan untuk Raka.

Revan: Adek goblok, ke apartemen sekarang ya ajak Mama juga jangan lupa beliin hape gue dulu. Oke!

Lalu Revan menunggu dengan menyalakan musik super keras,tanpa memperdulikan apakah seseorang akan terganggu.

Ia berteriak bahkan berjingkrak,segalanya ia lakukan demi menghilangkan pikiran tentang Atha.

Tak lama ia yang sudah lelah bernyanyi langsung melemparkan dirinya dikasur empuk itu dan tertawa bahkan tersenyum.

"Konyol banget anjing!" ucapnya cengengesan.

Tak lama kemudian suara ketukan pintu itupun terdengar,namun Revan tidak mau membukanya.Hanya berteriak saja.

"Masuk!"

"Revan! kamu tu ditelfonin gak aktif malah tidur disini!" ucap Mona khawatir dengan selempangan kantong belanjaan yang super banyak.

"Eh ada mama, kejauhan balik kerumah jadi ya Revan disini, enakkan juga disini" ucapnya merentangkan tangannya dikasur itu sambil tersenyum seakan sangat menikmati ruangan ini.

Tak lama disusul Raka yang ikut berbaring disana dan membuat kaki Revan gatal untuk menenedangnya.

"Sakit!" ucap Raka singkat padat dan jelas.

"Lemah amat lo, mana hp baru gue?" tak lama Revan dilemparkan sebuah kotak hp barunya,membuatnya berkata tak beraturan.

"Bajingan kaget gue! dasar babi" ucapnya melihat Raka yang sepertinya menahan amarahnya seperti seorang banteng.

"Muka lo udah kaya banteng gitu kenapa?" ucap Revan sambil membuka kotak Hp itu.

Namun Raka tak menghiraukan justru ia kembali berbaring dan memainkan handphone nya.

Mona terlihat sibuk menyiapkan makanan untuk Revan juga Raka, membuat Revan menyegirkan senyuman manis.

"Wih keren nih!" Revan melihat depan belakang hp barunya.

Lalu ia menyudahi semua dan kembali memasang nomor lamanya dihp barunya dengan wajah santai. Sesekali melirik tontonannya.

Banyak sekali pesan bermunculan membuat Revan rasanya ingin membanting hpnya lagi namun ia berusaha menahan amarahnya.

Ia mencari akun Instagram milik Atha,rasa penasaran itu muncul secara tiba-tiba,pandangannya tertuju pada Raka yang masih fokus pada game nya.Lalu ia mengalihkan pandangannya pada layar ponsel itu lagi.

Akhirnya ia mendapatkan akun yang sebenarnya juga mem follow akun instagram miliknya,jari jemarinya menyorot satu persatu postingan gadis itu.

Rasa kagum juga ada saat ia benar benar mencermati foto gadis ini,ada beberapa yang di Belanda, Inggris juga Amerika. Dulu Atha memang menyukai Traveling.

Namun yang paling mencolok disana adalah di postingan akhir bersama Vanno yang saling merangkul. Menampakkan wajah bahagia keduanya.

"Jelek" ucapnya membuat Raka menoleh dan langsung bangkit penasaran.

Padahal Vanno dan Atha memang sudah bersahabat lama.

"Ih apaan sih lo!" Revan mematikan ponselnya.

"Revan Raka ayo sini, makan dulu yuk!" ajak Mona membawa beberapa mangkuk makanan.

"Yes makan!" ucap Revan girang seperti anak kecil untuk mengusir pandangan penasaran dari Raka.

Mereka menikmati makanan dengan derasnya hujan yang tiba-tiba mengguyur begitu saja.

Membuat kehangatan keluarga kecil mereka mampu mengembangkan senyuman yang indah dari mereka semua.

Namun sesekali ai memijat pelipisnya untuk mengurungkan niatnya mengejar gadis itu LAGI!

Hanya karna foto itu Revan membunyarkan niatnya,ia kembali berfikir apakah yang tepat untuk ia lakukan untuk saat ini agar tidak menimbulkan penyesalan.

TBC

Heart disclosure [completed]Where stories live. Discover now