59•-Menjauh.

3.7K 85 0
                                    

Menjauh dari seseorang yang selalu dekat itu hampa.

Beberapa hari Revan hanya duduk sendiri tanpa adanya seorang Atha disebelahnya.

Semua akses komunikasi sudah ia blokir, bagaimanapun ia sudah tidak mau lagi berhubungan dengan Atha.

Bahkan ia sama sekali tak menghawatirkan gadis yang notabennya masih pacarnya itu saat sedang sakit.

Kedua kalinya ia terjatuh dalam lubang di orang yang sama.

Ternyata saat pengungkapan itu sudah terungkap, perilaku Atha kian membuat Revan sangat membenci yang namanya cinta.

"ATHA!" teriak Clara membuat Revan terbelalak kaget.

Gadis itu tersenyum manis sembari memegangi tali tasnya dengan senyuman penuh pesona.

"Akhirnya cecan kelas kita balik gais!" teriak ketua kelas membuat sorakan itu kian menjadi-jadi.

Aliran pendengaran Revan rasanya sedang dialiri oleh air yang mendidih, panas.

Atha masih tersenyum diambang pintu, lalu berjalan kearah tempat duduknya, namun senyumannya luntur ketika mendapati Revan yang tiba-tiba menjauh darinya.

Atha menghela nafas dan duduk, lalu melirik sekilas kearah Revan.

Revan menggeser dua kursi lalu ia baringkan tubuhnya dengan santai, dan menutupi wajahnya dengan lengan tangannya.

Namun Atha masih enggan untuk memulai, karena ia tahu saat ini Revan sedang kesal, karena tahu, bahwa Stella adalah adik tirinya.

* * *

Bel pulang berbunyi, sedari tadi tak ada percakapan sedikit pun antara Revan dan Atha, keduanya cukup lihai menyembunyikan kerinduan.

Setelah dirasa cukup muak, Atha mengedari pandangannya, ia tak melihat sosok yang ia cari dikelas ini.

Sesegera mungkin ia berlari mencari, dengan nafas memburu Atha pergi ke rooftop, tempat dimana Revan sering menyendirikan diri.

Tapi ini sudah pulangan? mungkinkan Revan masih disana? tapi hatinya mengatakan Revan disana.

"Revan?" panggil Atha pelan.

Revan yang melihat pun hanya membuang wajahnya, namun Atha terus melangkah mendekati kekasihnya.

"Are you still my lover?" ucap Atha sambil menggerak-gerakan bola matanya.

Revan masih diam, bahkan ia mulai melangkahkan kaki untuk segera pergi.

"ARE YOU STILL MY LOVER?" teriak Atha sambil menatap kesal penuh harapan.

Revan berhenti sejenak, lalu kembali turun dengan cepat.

Kini Atha tak melihat keberadaan Revan yang menghilang cepat, ia tersenyum tipis, "Are you still my lover?" lirihnya.

* * *

Seseorang memantulkan bola kearahnya, "Van, kuy main!" ucapnya.

Revan menatapnya dengan sorotan tajam.

"Jangan budeg woi!" celetuknya.

Revan berjalan cepat, menuju kearahnya, "Ngapain lo kesini?"

"Kak Revan!" panggil seseorang membuat Revan menoleh cepat.

Heart disclosure [completed]Where stories live. Discover now