43•-Khawatir

1.5K 54 0
                                    

Kutatap kau dari kejauhan yang menyelingi sebuah rasa yang dalam, membuatku kadang rindu sesuatu hal yang melibatkan rasa padamu, semua kejadian yang telah kita alami terasa indah walau kadang terasa sakit saat terlalu diingat dalam.

Selamat Pagi Revan, seseorang yang selalu kuinginkan membalas semua ini.

Rangkaian kata itu menyelimuti diarynya diawal hari ini.

Atha kembali termenung, namun satu suara muncul dari ponselnya membuat tangannya gemas untuk segera meraihnya.

Ia memutarkan bola matanya seraya sejenak memikir apakah ia harus membalas semua pesan lama dan baru ini? Kegabutannya membuatnya segera membaringkan tubuhnya lalu tertawa melihat semua pesan absurd ini.

"Sumpah dah fans gue gini amat dah kalo nyiyir!" bibirnya tersenyum cerah.

"Hmm, tapi kok gue gak minat ya sama lo semua, cuma minat sama si garong itu" ucapnya mengunci ponselnya lalu menghempaskannya diatas kasur.

"Hm, hari ini gue mesti kekantor papa lagi" ingatnya menggerutu, ia bangkit lalu berjalan kearah dapur, menuangkan segelas susu untuk menghilangkan rasa laparnya.

"Males banget gue hari ini, kenapa jadwal gue padet gini sih, kapan gue liburan?" degusnya jengah dengan semua ini.

Ia mendudukan dirinya dikursi itu sambil mengetuk ngetuk jemarinya diatas meja makan.

"Sayang? udah makan duluan?"Aleta menyapa anaknya yang sedang bengong itu.

"Belum, Atha males banget ih kekantor papa, bisa digantiin sama mama gak ya" tawarnya.

"Jangan dong, kan cuma disuruh kesana aja palingan Papa ngajak kamu keluar makan aja" Aleta mengelus rambut anaknya itu.

"Ih bosen banget, minggu depan aku mau kerumah Oma aja" ucapnya dengan nada sebal.

"Oiya papa juga ngajak sih kemarin,tapi palingan mama sama papa berangkatnya 2minggu kedepan karna ada banyak urusan disini" ucap Aleta ikut duduk.

"Yaudah, aku sih santai aja Ma"

Aleta mengerutkan alisnya lalu tertawa melihat wajah Atha yang terlihat melas ini "Yaudah terserah kamu aja, gitu banget mukanya?" Aleta mencubit batang hidung Atha.

"Ih sakit mama, hmm Atha cuma kangen oma doang sih" cengirnya lalu bangkit, bersiap diri.

"Atha siap siap dulu Ma" lambaian tangan itu menyelingi pembicaraannya.

Aleta mengangguk pelan seraya mengoleskan selai itu pada roti.

Tangannya sibuk mecurly rambutnya, lalu memoleskan sedikit bedak dan lipbalm diwajahnya. Alis yang tebal dan wajah cantik membuatnya semakin indah tanpa make up yang berlebihan.

Namun ia sangat males sekali dengan tas, hanya membawa ponsel dan dompet saja mungkin, langkahnya mengarah ke kamar Aleta, saat itu Atha juga kaget karena Aleta sudah berdandan cantik.

"Lah mama mau pergi juga?" tanya Atha memulai.

"Mama ada arisan sama tante Joane juga tante Mona" ucap Aleta sambil membenarkan rambutnya.

Heart disclosure [completed]Where stories live. Discover now