10 ||MULAI TERBIASA?

13.9K 2.4K 47
                                    

"YIPPYY!!!!!"

Rahel menutup gendang telinganya yang nyaris jebol akibat teriakan melengking dari Hana. Setelah Pak Harto, wali kelas mereka, mengumumkan tentang camping yang akan dilaksanakan akhir pekan, satu kelas dibuat heboh. Ada yang heboh karena senang ada juga yang heboh karena harus mengorbankan weekendnya untuk pergi camping yang terdengar mengerikan.

Tapi tidak dengan Hana. Bahkan sekarang, cewek itu melompat kegirangan di depan kelas. Sudah tidak heran dengan sikap Hana yang periang.

Rahel berdecak malas, "Pusing gue lihat lo lompat-lompat nggak jelas." Gerutu Rahel. Tangannya bersedekap di dada, menatap malas Hana yang melompat-lompat tidak jelas.

"Gue tuh seneng karena bakalan bareng jodoh gue!!! HUAAAA!! Nggak sabar."

Rahel menggeleng-gelengkan kepalanya. Segitu excited kah Hana sampai wajahnya secerah mentari?

Hana kembali duduk di bangkunya. Tangannya menyangga dagu dengan pandangan lurus ke arah papan tulis. Dengan pikiran yang melayang-layang ke angkasa. Membayangkan saat malam di perkemahan nanti tiba, dirinya dan Lukas saling berduaan. Melontarkan gombalan-gombalan murahan. Dengan bahu yang digunakan Hana bersandar. Menatap kerlap-kerlip bintang. Merasakan dinginnya udara malam.

"HUAAA!!!"

Hana berteriak sinting.

◎◎◎◎◎

Akhir pekan tiba.

Wajah secerah mentari itu tak henti-hentinya menebar senyuman. Gigi gingsul juga lesung pipitnya Ia perlihatkan. Kebungahan di hatinya mengalahkan luasnya samudra.

Seluruh kelas XI SMA Cakrawala bersiap untuk mendirikan tenda. Menghirup udara segar, seakan menghilangkan kelelahan yang sempat melanda. Mata memandang senang akan keindahan yang Tuhan ciptakan.

Dengan semangan 45 Hana mendirikan tenda bersama regu kelompoknya. Diantara anggota regu yang lainnya, hanya Hana yang bersemangat. Disaat teman-temannya menyayangkan drama koreanya yang belum terselesaikan akibat camping dadakan. Justru Hana senang, menikmati kebersamaan tanpa merasa kesepian.

"Kalian lemes banget. Semangat dong! Kayak gue, nih."

Teman-temannya berdecak kesal mendengar nasehat Hana.

"Lo mah enak, Doi lo seangkatan. Kita-kita Doinya kakel semua." Gerutu Sisil yang langsung mendapat persetujuan dari yang lainnya.

Hana nyengir, "Hehehe, kalian kalau ngomong suka bener." Ujar Hana.

Teman-temannya tidak menanggapi. Memilih melanjutkan pekerjaan mereka agar dapat beristirahat segera.

"Huft...."

Desahan lega muncul dari ke lima gadis yang selesai mendirikan tenda. Merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku.

Diberitahukan kepada seluruh peserta camping, bahwa nanti siang pukul 14.00 WIB akan diadakan hiking ke hutan. Persiapkan tenaga kalian nanti. Untuk itu, silahkan beristirahat sambil menunggu waktu hiking tiba.

Gerutuan kesal terlontar dari beberapa mulut siswa. Hiking ke hutan pasti sangat menyeramkan juga banyak rintangan. Ingin rasanya mereka pulang lalu rebahan di dalam kamar. Namun apalah daya nilainya akan diancam.

Berbeda dengan Hana, Lukas dengan ogah-ogahan mengikuti camping ini. Awalnya Ia tidak mau, tapi karena Bi Inah(ART) yang terus mengancamnya dan berjanji akan merawat Adel dengan baik juga karena nilai yang terancam hangus bagi siapapun siswa yang tidak mengikuti kegiatan ini.

Lukas lebih memilih berjalan-jalan keliling area camping mereka dengan earphone menggantung di kedua telinganya. Raut wajahnya tetap tenang seakan menikmati indahnya alam.

HALU(Completed)Where stories live. Discover now