SMA Cakrawala Spesial Malam Tahun Baru

10.7K 2.4K 56
                                    

Semua anggota OSIS baru dibuat sibuk. H-2 menjelang acara tahun baru yang diselenggarakan di SMA Cakrawala membuat mereka kelimpungan. Setelah proposal pengajuan Acara disetujui Pembina, OSIS dengan cekatan memulai segala persiapan yang diperlukan. Walaupun masih baru, mereka sudah gesit melakukan segala hal-hal yang perlu dipersiapkan. Mulai dari dekorasi, konsumsi, segala acara yang ditampilkan, dan masih banyak lainnya. Memang acara ini tidak banyak memiliki acara yang akan ditampilkan. Mungkin hanya acara berdansa, makan-makan, dan kembang api.

"Dekorasinya udah dapet. Nggak terlalu mewah, tapi cukup wau untuk acara tahun baru-an. Biayanya juga nggak mahal." Ujar Santi selaku bendahara OSIS.

Lukas mengangguk, "Bagus. Untuk semua biayanya, gue percaya sama lo. Kalau untuk dress code-nya, ada usul nggak?"

Hana mengacungkan tangannya berniat memberi saran kepada Lukas, "Saran gue sih warna hitam, putih, sama abu-abu aja biar netral."

Semua angggota mengangguk setuju dengan usul Hana.

"Baik. Jadi, untuk dress code-nya fiks hitam, putih, abu-abu." Ujar Lukas menyetujui.

"Rani, pastikan semua point pentingnya tercatat." Ujar Lukas yang membuat Rani sebagai sekretaris menganggukkan kepalanya.

Lukas mengangguk, dirasa semuanya telah siap akhirnya mereka mengakhiri rapat kali ini. Semuanya sudah dipersiapkan matang-matang.

Lukas menghembuskan napasnya lega dirasa semua rancangan sudah dipersiapkan. Tinggal pemasangan dekorasi saja. Mereka semua kembali melakukan persiapan.

                                 ㊙

Malam tahun baru pun tiba. Gedung SMA Cakrawala telah disulap bak istana. Lampu warna-warni menghiasi lapangan utama. Panggung sederhana telah dihias sedemikian rupa. Balon-balon warna-warni yang digantung terlihat mempercantik lapangan. Beberapa meja bundar terisi banyak makanan dan minuman secara gratis. Semua guru merasa bangga terhadap kerja keras OSIS karena dengan waktu yang mepet mereka berhasil menghadirkan acara yang benar-benar mengagumkan.

Hana tersenyum puas. Malam ini dirinya begitu tampak cantik. Dress selutut berwarna hitam dengan corak sederhana namun terlihat elegan. Kontras dengan kulitnya yang putih. Rambut panjangnya ia buat bergelombang di bagian ujungnya. Juga mahkota putih dengan beberapa permata menghiasi kepalanya. Polesan make up tipis yang semakin membuatnya terlihat manis.

Hampir saja Lukas tersedak minumannya saat melihat Hana begitu cantik malam ini. Cowok itu terlihat tampan sekali dengan balutan kemeja putih yang dibungkus dengan jas berwarna hitam. Juga dasi yang menggantung di lehernya dengan begitu rapi. Keduanya terlihat seperti sepasang kekasih yang terlihat begitu cocok. Banyak pasang mata menatap mereka berdua kagum. Apalagi sekarang Hana dan Lukas tengah duduk bersebelahan di kursi yang disediakan.

"Lukas ganteng banget hari ini." Puji Hana lalu tersenyum manis.

Lukas terlihat gelagapan, "E-eh l-lo juga cantik." Lukas merutuk di dalam hati. Entah karena apa dirinya bisa segugup ini ketika berhadapan dengan Hana.

Hana terkekeh melihat raut wajah Lukas yang terlihat gugup, "Baru sadar?"

Lukas menyesal telah memuji Hana. Gadis itu ternyata memiliki kepedean tingkat tinggi. "Nyesel gue muji lo."

"Hari ini gue terpaksa nggak pakai pita." Hana menggerakkan mulutnya melengkung ke bawah.

"Kenapa?"

Hana menunjuk mahkota yang ada di kepalanya, "Gara-gara Bi Sarmi maksa gue pakek ini."

"Bagus dong. Daripada pita lo yang kayak anak kecil itu." Jawab Lukas acuh yang langsung mendapatkan pelototan dari Hana.

HALU(Completed)Where stories live. Discover now