8. Bulan.

9.5K 1.3K 82
                                    

Sore tadi hanya selisih beberapa waktu saat Anjani sampai dirumah hujan lebat turun mengguyur kota Jakarta. Nama Jefri selalu berputar di kepala Anjani, apakah tadi di jalan jefri kehujanan atau tidak setelah pulang mengantar dirinya. Perasaan tak enak bersarang dibenak Anjani.

Selepas makan malam bersama Anjani balik ke kamar nya untuk mengerjakan tugas, nama nya juga mahasiswa kedokteran meski baru masuk tugas-tugas sudah mulai menggunung.

Anjani tipe orang yang jika belajar harus menghidup kan musik karena baginya belajar dalam ke adaan sunyi akan membuat suasana menjadi bosan dan mudah membuat diri nya stres.

Jam sembilan malam Anjani merapikan buku-buku tugas kedalam tas karena besok ada kelas pagi. Saat keluar dari kamar mandi setelah memcuci muka, ponsel yang sedari sore tadi tergeletak di atas kasur berbunyi dengan nomor asing mengisi layar ponsel tersebut. Dengan ragu Anjani mengangkat nya.

"Halo?"

"Assalaamu'alaikum "

"Waalaikumsalam, kak Jefri?"

Seseorang di sebrang telepon itu tertawa. Anjani melihat kembali layar ponsel nya, nomor yang tidak ia kenal tapi ia kenal dengan suara pengucap salam itu.

"Iya ini Jefri, di save dong nomor nya"

"Owalah, iya kak nanti aku save"

Di sebrang telepon sana Jefri bingung ingin berbicara apa lagi. Terlalu kaku karena tiba-tiba menelepon bahkan Anjani saja baru menyimpan nomor milik nya.

"Lagi ngapain?"

Jefri memukul mulut nya beberapa kali karena melontar kan pertanyaan itu, apa-apaan sih gue kok jadi kaya abg baru puber gini—guman Jefri. Anjani tertawa karena mendengar gumanan Jefri.

"Mau siap-siap tidur kak"

"Waduh jadi ngangu ya"

"Ngak kok kak, belum ngantuk juga"

"Tidur aja, pasti besok ada kelas pagi kan"

"Kok kakak tau?"

"Ya nama nya juga maba kelas nya kebanyakkan pagi semua"

Mereka berdua sama-sama tertawa.

"Kok tiba-tiba telpon?"

"Ngak ada, cuma mau ngabisin pulsa aja"

"Yee belagu" ucap Anjani yang dibalas tawa renyah oleh Jefri.

"Kak tadi pulang nya gimana? Nggak kehujanan kan?"

"Kehujanan, semua nya basah"

Mendengar jawaban Jefri membuat perasaan tidak enak Anjani semakin menjadi-jadi. Seharusnya ia menolak tumpangan Jefri tadi dengan begitu Jefri tidak akan pulang kehujanan apalagi tadi hujan nya sangat lebat.

"Maafin saya ya kak, gara-gara saya kakak jadi kehujanan"

"Haha, enggak kok tadi berhenti dulu di alfamart bercanda doang tadi, jangan merasa ngak enak gitu dong"

Kuliah [REVISI]Where stories live. Discover now