26. Cemburu.

6K 757 12
                                    

Matahari sudah semakin naik, Jakarta siang ini semakin panas karena memang sekarang sudah memasuki bulan musim kemarau.

Tapi panas nya cuaca tidak mengurangi semangat Anjani untuk menunggu Jefri selesai rapat di ruang sekretariat BEM. Sudah dua hari yang lalu Jefri pulang dari Makassar tapi sampai saat ini mereka belum bertemu, mengobrol via chat pun jarang.

Biasanya Jefri rajin menghubungi Anjani tapi dua hari belakangan ini sudah mulai jarang. Pikir Anjani, Jefri pasti sedang sibuk-sibuk nya. Oleh karena itu Anjani tidak juga menghubungi Jefri takut menganggu waktu sibuk Jefri.

Tapi siang ini Anjani ingin menemui Jefri untuk memberikan kotak makan siang dari ibuk, kata ibuk pasti Jefri sibuk sekali sebagai presiden mahasiswa oleh karena itu ibuk membuat kan makan siang untuk Jefri.

Sudah dua kali Anjani menghubungi Jefri tapi tidak diangkat, dan tanpa di sengaja tadi Anjani berpapasan dengan kak Damar. Dan dia bilang jika Jefri sedang rapat.

Anjani jongkok dibawah pohon untuk berteduh, sebenar nya ada bangku tidak jauh dari pohon ini. Cuma nanti Jefri tidak akan bisa melihat Anjani.

Sudah hampir satu jam Anjani menunggu. Jongkok, berdiri, berjalan di sekitar pohon, mendekati ruang sekretariat BEM, lalu kembali lagi jongkok itu yang Anjani lakukan.

Chat Anjani juga belum dibaca, ingin menelpon kembali rasa nya tidak sopan sekali karena tadi ia sudah menelpon dua kali tapi tidak diangkat.

Dan akhir nya Jefri keluar juga bersama anggota yang lain, Anjani tidak berani mendekati Jefri karena entah kenapa ia merasa malu. Anjani menutupi wajah nya dengan tas. Semoga saja Jefri tidak mengenali nya.

"Kamu lagi ngapain?"

Anjani memicingkan mata nya dan mendumel. Dengan pelan ia menurun kan tas yang menutupi wajah nya. Dan melihat Jefri dengan topi hitam berdiri didepan nya.

"Hehe kak Jefri" Anjani menyengir kuda.

Jefri mengulurkan tangan membantu Anjani berdiri. Dan diterima oleh Anjani.

"Ngapain jongkok disitu?"

Entah mengapa nada suara Jefri terdengar berbeda dari biasa nya. Sedikit lebih dingin? Anjani menelan ludah gugup lalu membuka tas dan menyerahkan kotak makan siang dari ibuk untuk Jefri.

"Ini dari ibuk, katanya jangan lupa makan siang"

Jefri menerima kotak itu. Dan tersenyum kecil.

"Sampein ucapan terima kasih banyak untuk ibuk ya"

Anjani mengangguk.

"Jef ini handphone lo ketinggalan di meja" ucap seorang perempuan mendekati Jefri dan Anjani.

Perempuan itu cantik sekali, sumpah Anjani tidak berbohong. Tubuh nya langsung, kulit putih, tinggi dan yang jelas wajah nya cantik.

Jefri tersenyum "Oh ya lupa tadi lagi gue carger, makasih banyak ya Rose"

Perempuan yang di panggil Rose itu menganggukkan dan menepuk pundak Jefri santai. Aduh kenapa Anjani merasa seperti kedelai diantara orang ganteng dan cantik ini.

Rose melihat Anjani dan tersenyum. Dan dibalas senyum kikuk oleh Anjani.

"Lagi ada urusan ya jef?" Tanya Rose menatap Jefri dan Anjani bergantian.

Anjani menggelengkan kepala nya "Engga kok kak, ya udah aku permisi ya kak" Pamit Anjani menatap Jefri.

"Rose kenalin ini Anjani pacar gue" ujar Jefri santai sambil mengenggam tangan Anjani.

Kuliah [REVISI]Where stories live. Discover now