28. H-2 Misi Rahasia.

5K 735 13
                                    

Dunia perkuliahan tidak seindah di film-film atau di ekspektasi yang kalian bayangkan. Di dunia perkuliahan kalian harus Menyelamatkan diri kalian terlebih dahulu baru orang lain.

Dosen? Jangan harap mereka akan sepeduli guru kalian sewaktu sma. Mereka tidak mencari kalian saat tidak ada didalam kelas. Bahkan mereka tidak akan segan-segan memberi kalian nilai E dimata kuliah nya dan mengulang lagi di semester berikut nya.

Kalian selalu disuguhkan dengan tugas-tugas yang mengalir terus seperti air sungai yang bahkan waktu pengumpulan nya bisa diubah dengan mendadak.

UTS dan UAS yang membuat kepala pusing hingga rasanya mau pecah. Belum lagi jurusan yang memiliki ujian pratek lalu disuruh membuat puluhan laporan yang terus menerus yang ending nya disuruh revisi.

Dan yang paling mengesalkan adalah quiz mendadak menjelang lima belas menit sebelum waktu mata kuliah berakhir. Ya ada banyak dosen yang seperti itu.

Percuma merengek karena rengekan kalian tidak akan didengar, mau kerjakan silahkan tidak dikerjakan pun tidak masalah asal siap-siap saja mendapat nilai C atau mungkin D?

Belum lagi yang bergabung dengan himpunan atau mengikuti organisasi kampus. Kalian harus pintar-pintar membagi waktu, mana waktu untuk study dan mana waktu untuk organisasi.

Mungkin itu sedikit gambaran tentang dunia pekuliahan. Inti nya kalian jangan terlalu banyak ekspektasi sebelum merasakan langsung realita nya.

Tapi jika kalian beruntung kalian mungkin akan merasakan sedikit momen-momen manis. Ospek, adalah momen paling berkesan. Ada banyak kenangan yang berawal dari sana.

"Akhirnya selesai juga UAS, selamat datang waktu untuk gue malas-malasan" Teriak Vania merentangkan kedua tangan.

Mereka baru saja selesai mengadakan UAS terakhir. Rasa nya semua beban dipundak hilang seketika, masalah nilai nanti saja yang penting sekarang ujian telah selesai. Dan selamat tinggal semester satu selamat datang semester dua.

"Bukan nya selama ini lo udah males-malesan ya?" Sindir Anjani.

Vania melirik tajam, dan mengabaikan Anjani. Dengan tidak tau malu nya ia berlari-lari kecil di sepanjang koridor dengan senyuman lebar diwajah.

"Van lo kek orang sinting sumpah" ejek Anjani.

Vania berhenti dari kegiatan konyol nya lalu memegang bahu Anjani dan mengguncang-guncang tubuh nya.

"Habis ini gue mau nembak Jeno"

"WAH FIX SINTING NI ANAK" Anjani mengacak rambut nya frustasi mendengar ucapan super konyol Vania.

"Habis Jeno nya nggak nembak-nembak gue" cicit Vania dengan bibir dikerucutkan.

Anjani jadi makin frustasi melihat nya. Salah apa ia hingga dapat sahabat modelan begini.

"Seterah lo deh ya, yang penting lo bahagia...gue cuma bisa ngedukung lo. Semangat"

Rasanya sebagai sahabat tidak ada salah mendukung tingkah konyol sang sahabat. Lagian di jaman sekarang ini tidak masalah jika perempuan mengungkap kan rasa lebih dahulu.

Selama Vania merasa bahagia dan baik-baik saja tidak apa. Anjani akan mendukung nya. Meski sahabat nya itu sangat anti mainstrem.

Karena UAS sudah selesai berarti tinggal dua hari lagi misi rahasia akan diadakan. Anjani sudah tidak sabar bertemu adik-adik yang akan mereka beri sedikit bantuan.

Soal uang donasi sepuluh juta yang waktu itu Jefri transfer untuk misi rahasia tidak pernah Anjani ungkit atau tanya langsung kepada Jefri, rasanya nya tidak etis membicarakan hal itu, ini juga sama hal nya dengan bersedekah, tidak peduli berapa jumlah rupiah nya yang penting adalah niat baik dan tulus nya.

Kuliah [REVISI]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin