Bagian 28✔️

2.2K 58 9
                                    

-Flashback on-

Sesudah shalat, Alfin menghampiri tenda Aisy. Tujuan nya sih. Mau ngajak jalan jalan

Ia mengintip tenda nya. Yang ternyata hanya ada Syafira saja. Syafira yang merasa ada yang mengintip tenda nya Lantas menoleh kan Kepala nya

"Eh kak Fino," Celetuk Syafira

"Aisy mana?" Tanya Alfin to the point

"Kata nya sih, ke tebing!" Jawab Syafira enteng. Membuat Alfin melebarkan mata nya tak percaya

"Kok lo biarin sih! Kan tuh tebing. Jurang nya dalem!Ck." Alfin berdecak kesal dan langsung melangkah kan kaki nya menjauh i tenda dan beranjak ke tebing membuat Syafira mengangkat bahu acuh

Setelah lama menempuh perjalanan. Akhirnya Alfin sampai di tebing. Namun aneh nya ia tak mendapati siapa pun

"Tolong!" Lalu ia mendengar suara gadis yang minta tolong. Membuat nya panik dan mendekat kan diri di jurang

Betapa terkejut nya dia melihat Aisy yang bergelantungan di pohon yang jauh di bawah nya

Ia langsung mengambil posisi jongkok dan menyodorkan tangan nya pada saat Aisy baru saja melepaskan cekalan nya

Ia Beruntung bisa menyelamatkan Aisy tepat waktu

-Flashback off-

Aisy memeluk kedua lutut nya erat erat. Dengan menangi pilu. Tak menyangka dengan kenyataan yang ia hadapi saat ini

Hujan gerimis mulai turun ke bumi. Aisy tak memperdulikan nya. Ia masih stay dengan tangisan pilu nya

Hujan pun mulai deras. Membuat Aisy pun kedinginan. Tapi dingin di badan nya tak setara dengan pilu di hati nya

Hujan di iringi petir sama sekali tak di takuti oleh Aisy. Sebenarnya Aisy sangat takut dengan hujan petir namun di sekarang ini ia sangat tak peduli. Ia merasa bumi tahu perasaan nya. Hujan yang Menemani isak tangis nya membuat nya terenyuh dalam suara percikan hujan

"Aku nggak tau kalau semua berakhir kayak gini.. Hiks," Aisy berdiri dan melempar batu ke dalam jurang di depan nya. Ia melampiaskan sakit hati nya

"Kamu jahat Alfin kamu jahat! Hiks,"Aisy terus saja berteriak

"Kenapa kamu ninggal in aku. Saat aku udah sayang banget sama kamu.. Hikss,"Ia mengusap wajah nya gusae

"Tolong bantu aku benci kamu Alfin! Sampai kapan pun, aku nggak bisa benci kamu fin! Hiks," Jerit nya histeris. Namun tak menggema, sebab jeritan nya terkalahkan oleh suara hujan dan petir yang bergemuruh

"Lantas, kemarin kemarin itu apa yang kamu lakuin ke aku fin! Kalau itu hanya sesaat bukan selamanya! Hiks," Aisy terduduk lemas. Tangisan nya terdengar memilu kan

"Tuhan, Apa salahku? Aku sudah berusaha menjadi hamba mu yang baik. Tapi apa balasan mu? Kenapa? Kenapa ending aku kayak gini tuhan?" Teriak Aisy menatap langit yang menurunkan hujan. Ia tak peduli beberapa butiran air memasuki mata nya yang membuat mata nya perih

"Aku sayang sama Alfin, Tuhan!" Tenaga Aisy mulai menguras dan ia sangat lemas saat ini

"Kenapa Tadi aku nggak jatuh ke jurang aja Tuhan? Mengapa harus Alfin yang nyelametin aku? Kalau akhir akhir nya kayak gini? Mending aku tadi mati aja Tuhan!" Ucap nya lirih. Tiba tiba, mata nya menangkap pisau kecil yang tergeletak di rerumputan. Lantas Aisy mengambil nya

"Maafin Aku," Ujar nya lemah. Perlahan tapi pasti ia mulai menyilet pergelangan nadi nya. Dan darah pun mulai keluar dengan sendiri nya. Ia menggigit bibir nya untuk me nahan perih nya. Namun mata nya masih saja mengeluarkan cairan bening yang berjatuhan deras bercampuran dengan Air hujan

My PRIORITY✔️[TAMAT]Where stories live. Discover now