Bagian 37✔️

2.5K 61 0
                                    

Aisy nyelonong masuk ke kelas, walaupun di kelas ada guru namun Aisy tak mengucapkan sekata apa pun. Aisy menjadi sorotan bagi penghuni kelas namun Aisy tak menggubris nya. Meski semua sudah menanyakan ada apa dengan Aisy yang tiba tiba datang dengan air mata yang berjatuhan deras dan langsung mengambil tas

"Aisy! Lo mau kemana?" Tanya Syafira melihat Aisy yang hendak menggendong tas nya dengan air mata yang bercucuran. Namun Syafira tak di gubris oleh Aisy. Dan banyak lagi yang meneriaki nama Aisy dan Aisy langsung nyelonong keluar membuat Bu Tyas yang sedang mengajar di kelas tersebut meneriaki nama nya dengan suara lantang

Aisy berlari sepanjang koridor. Menuju ke gerbang sekolah. Tujuan nya sekarang adalah, menemui Akbar. Tak peduli, apa yang di tanya kan teman teman nya tadi. Seolah olah ia menulikan pendengaran nya dan terus saja menangis

Dan Beruntung nya Aisy saat ini melihat Pak Satpam yang tak ada di tempat membuat Aisy berlari ke gerbang yang tertutup dengan semangat. Namun tak lupa dengan air mata nya

Aisy membuka gerbang dengan tergesah gesah, takut jika ketahuan guru. Langkah Aisy berhenti saat ia di pinggir jalan raya. Aisy menghapus air mata nya dengan kasar dan membuka HP nya. Dengan cepat ia menelfon Akbar sembari menoleh noleh kan Kepala nya untuk mencari Taksi yang berlalu lalang

"Bar, bisa ketemu di Cafe Black nggak?" tanya Aisy to the point dengan suara serak khas orang menangis. Dan kebetulan Aisy melihat Taksi yang hendak me lintas di depan nya, membuat Aisy melambaikan tangan nya

"Taksi!" Teriak Aisy. Melihat Taksi tersebut yang berhenti. Langsung saja Aisy memasuki Taksi dan memberitahukan tujuan nya ke pada pak Sopir. Setelah nya, ia langsung memfokuskan telvonan nya dengan Akbar

"Bisa kok, eh tapi. Lo nangis ya?" Tebakan Akbar sangat mengenai sasaran. Dan membuat Aisy Mengeluarkan isakan nya. Akbar yang mendengar nya Lantas khawatir

"Eh Sy, Lo kenapa?" Tanya Akbar yang terdengar cemas

"Nanti gue cerita in di Cafe," Tanpa ingin di perpanjang, Aisy langsung mematikan terlfon nya membuat Akbar di sebrang sana mengelus dada sabar

Aisy melihat pemandangan di luar kaca di sepanjang perjalanan. Dan tentu Air mata nya tak tertinggal. Dan hidung nya mulai tersumbat karena terus terus an menangis. Mata nya yang berat membuat Aisy merasa kan bahwa mata nya sangat sembab. Dan saat Aisy melihat penampilan nya di kamera HP nta, tentu saja Betul. Mata nya yang sembab, hidung nya yang memerah, rambut nya yang acak acakan. Dan itu tak membuat Aisy menghentikan tangis nya

Aisy memegangi pipi kiri nya yang habis di tampar Alfin. Masih ada cap sedikit merah di sana membuat nya sekali menyentuh pipi nya semakin sakit juga hati nya karena luka itu di buat oleh Orang yang ia sayang sendiri

Aisy tiba tiba membayangkan kejadian tadi, saat Alfin yang mendorong nya, dan menampar nya. Sunguh sakit perasaan nya saat ini air mata yang tak ada berhenti nya turun mengingat kejadian tadi. Rasanya ia ingin mati, tapi dosa. Jadi biar lah semua berjalan dengan semestinya, dan berakhir dengan seharusnya. Jika memang ke hendak sampai kapan pun tak bisa di paksakan

"Lo harus kuat Aisy," -Batin Aisy menyemangati diri sendiri

My PRIORITY ✔️-

Alfin melihat tangan nya bekas menampar pipi tak berdosa Aisy. Ia tak percaya dengan takdir yang di hadapi nya saat ini. Apa apaan ini? Kapan Papa dan Bunda nya mengajar kan itu tadi ke Alfin. Alfin melihat punggung Aisy yang memasuki kelas Nya membuat Alfin berjalan mundur dan menghantam tembok keras keras

"Arghhh!" Teriak Alfin frustasi tak memperdulikan tangan nya yang terasa sakit. Melihat itu Silia langsung melaksanakan akting nya. Silia mendekati Alfin dan mencoba menghentikan aksi gila Alfin

My PRIORITY✔️[TAMAT]Where stories live. Discover now