Epilog

6.7K 136 28
                                    

15 Februari

"Happy Birthday Fino! Happy Birthday Fino! Happy Birthday, Happy Birthday. Happy Birthday.. Fino!" Suara riuh tepuk tangan menggema di ruang keluarga Rumah Alfino. Hari ini adalah Hari Ulang Tahun Alfino. Banyak kerabat maupun teman masa SMA nya dahulu beserta teman kuliah nya saat ini yang datang di pesta ulang tahun Alfin yang rayakan oleh kedua orang tua nya

Pesta yang di adakan cukup megah karena rumah Alfin. Lebih tepat nya, di ruang keluarga nya di dekor sangat indah. Banyak balon balon di sudut sudut ruangan. Banyak pita yang menghias di dinding dinding ruang keluarga. Dan yang terutama balon yang bertulisan HAPPY BIRTHDAY ALFINO PUTRA MAHARDIKA. Tertempal Di tengah tengah dinding ruang keluarga membuat siapa pun yang masuk ke ruangan keluarga pasti bisa langsung membaca nya. Rumah Alfin sangat luas membuat Ruang keluarga seperti aula. Dan jangan lupakan ada panggung kecil yang berdiri sempurna di tengah ruang keluarga kediaman Darren ini

"Make a wish," Ucap Fiola. Gadis Yang akan di jodohkan dengan Alfin oleh kedua orang tua Alfin. Sebenarnya Alfin sempat menolak mentah mentah perihal perjodohan ini tepat saat 2 hari setelah kematian Aisy. Namun Ayah nya, tetap memaksakan ke hendak membuat Alfin mau tak mau harus menerima nya

Alfin memejamkan mata nya untuk Make a wish ulang tahun nya yang ke-20 ini. Dan ia langsung meniup lilin kue bertulisan angka 20 di hadapan nya saat ini. Saat api lilin padam lagi lagi terdengar suara tepuk tangan yang mengisi ruang keluarga kediaman Darren—Ayah Alfino

Darren mempersilahkan semua tamu undangan untuk menikmati sajian yang di berikan. Membuat semua orang sibuk dengan aktivitas nya sendiri sendiri

"Cie, makin tua aja!" Celetuk Byan yang tiba tiba datang di susul oleh Raksa, Kaisar, Aslan, Syafira, Andara, Dan Tya. Alfin hanya membalas dengan senyum paksa nya dan langsung mengubah mimik wajah nya datar lagi. Memang setelah di tinggal Aisy, kehidupan Alfin menjadi berantakan ia menjadi semakin tertutup hingga saat ini. Ia jarang senyum seperti dulu. Makan saja hanya hanya sehari sekali. Itu pun di paksa, coba kalau tidak. Dia pasti tak akan makan. Tapi Alfin sudah mengikhlaskan kepergian Aisy. Buat apa berharap yang sudah jelas tak pasti bukan? Itu malah membuat diri sendiri tersakiti jika harapan tak kunjung menjadi kenyataan.

Melihat mereka ber-7 yang berpasang pasang an membuat Alfin lagi lagi teringat oleh Aisy nya dulu. Tapi dengan cepat ia menepis ingatan nya. Ia ingin melupakan Aisy demi masa depan nya

Byan yang mengerti pandangan Alfin. Lantas angkat bicara. "Aisy lagi? Udah lah Fin. Lo nggak capek keinget Aisy mulu. Inget lo udah ada Fiola. Dia bakal jadi bini lo! Lo harus belajar cinta sama dia! Lupain Aisy. Aisy udah tenang di sana!" Ucap Byan menasehati. "Mantap tuh. Gue yang masih Jomblo aja b.aja."

Mereka menatap Kaisar dengan sendu. Memang sampai saat ini yang belum memiliki pasangan hanya Kaisar. Aslan dengan Syafira, Byan dengan Tya, Raksa dengan Andara.

"Yang sabar ya bro, lo sih gue tawarin sama Peti ga mau! Yaudah salah sendiri," Ucap Aslan. Peti adalah teman sekampus mereka yang bertubuh gemuk. Yang sering mengejar ngejar Kaisar. Namun Kaisar risih dengan kehadiran Peti yang selalu saja nongol. Saat ini mereka ber-8 sekampus, entah kebetulan atau apa. Tapi kenyataan nya memang begitu

"Lo aja sono sama Si kutukupret! Gue mah ogah!" Mereka tergelak mendengar ucapan Kaisar yang terkesan kesal. Kecuali, Alfin

"Hai,"Sontak mereka mengalihkan pandangan mereka ke arah Fiola yang baru datang dengan membawa sekotak kado yang akan ia berikan untuk calon suami nya nanti. Fiola termasuk orang ramah, dia bisa di bilang cantik. Karena ia blasteran Indonésia-China. Mata nya yang sipit menambah kesan kecantikan nya. Tapi itu semua bukan apa apa bagi Alfin dari pada Aisy. Aisy lebih cantik dari pada Fiola menurut nya. "Eh ada Bidadari."

My PRIORITY✔️[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang