23

297 27 4
                                    

Aku rela bersusah-susah demi kita tapi apa yang ku dapat ? Lelah saja.

***

Pukul 2 dini hari bertubi-tubi Athala mendapati sebuah telfon dari Eve. Athala tak tahu karena ponselnya ia senyapkan.

Athala terjengit saat mendengar gedoran pintu kamarnya malam ini, sampai malam ini ia belum tertidur sama sekali.

Jantungnya berdetak sangat kencang, ia mengambil sebuah benda yang kemungkinan bisa ia lempar kepada seseorang bila mungkin orang yang masih menggedor pintunya itu maling!

Perlahan ia membuka kunci kamarnya. Ia memutar knop pintu sangat pelan.

Athala melolotkan mata lebar, ia memegang dadanya. Ia menghela nafas lega saat itu ternyata Bi Inah.

"Kenapa? Kok panik?" ucap Athala saat menyadari ekspresi Bi Inah.

"Pintu rumah digedor-gedor, Non."

Athala menajamkan pendengarannya, siapa yang bisa masuk rumahnya. Padahal kan ada satpam dirumahnya.

Dengan perlahan ia menuruni tangga diikuti Bi Inah.

Athala mengetuk pintu kamar Shera. Munculah Doni.

"Itu, Tuan ada yang gedor-gedor." tunjuk Bi Inah yang menunjuk pintu rumah.

Doni membangunkan Shera dan membuka pintunya.

"Hiks."

Athala masih mencerna apa yang terjadi, ia masih terdiam saat tubuhnya dipeluk.

"Eve? Ada apa ini. Kamu kenapa kok?" ucap Doni menatap Eve yang sedang menangis.

"Aku gak tahu Mama kemana, barang-barangnya masih ada. Cuma ada tulisan ini." ujar Eve dengan terisak.

Athala melirik tulisan yang berada  ditangan Shera.

Eve jika kamu menemukan tulisan ini, maafkan Mama, Mama pergi ninggalin kamu sendiri. Kamu pergilah ke Papamu kasih tahu dia. Jangan cari mama karena mama gak bakalan bisa ditemukan lagi. Untuk Doni tolong jaga Eve aku yakin kalian semua orang baik yang bisa menerima Eve, dan juga Shera tolong anggap Eve sebagai anakmu sendiri, aku minta maaf untuk Athala, maafkan Tante, nak sudah rebut apapun yang kamu punya. Aku sayang kalian semua.

Athala memeluk Eve memberi ketenangan. Apa yang akan terjadi setelah ini.

Doni dengan cepat detik itu juga menggerakan beberapa orang untuk mencari Citra, raut wajah Doni menunjukkan memang cintanya sangat besar.

"Jika semisal ini beneran terjadi kamu tinggal disini ya, Eve?"

Eve mendongak menatap Shera yang baru saja berbicara. Eve menggeleng. "Tidak usah, kalian terlalu baik kepada Eve. Dan Eve juga sering tinggal sendiri kok." ucap Eve meyakinkan semua orang.

"Saya gak setuju. Ini amanah dari Mama kamu sendiri, dan kami fine-fine aja kok." tolak Shera.

"Eve gak pantas buat dapat ini semua.  Eve terlalu jahat kepada kalian semua, ini adalah akibat dari perbuatan Mama sendiri."

"Kamu gak boleh ngomong kayak gitu." ucap Shera yang langsung dipeluk Eve.

Bagi Eve, Shera dan Athala adalah orang baik yang ia temui di dunia ini. Ia berbuat jahat mereka seolah baik-baik saja dan menerimanya dengan senang hati.

Doni menyuruh Bi Inah untuk mengambili seluruh barang-barang milik Eve yang berada dirumahnya untuk dipindahkan kerumahnya.

Eve menatap Athala yang sedang duduk di meja belajar milik Athala. Ia berada di kamar Athala untuk malam ini karena kamarnya masih dipersiapkan.

Tentang Athala [PROSES REVISI] Onde histórias criam vida. Descubra agora