70

230 15 50
                                    

Orang bilang, jangan membenci mereka yang mengatakan hal buruk tuk menjatuhkanmu, karena merekalah yang buatmu semakin kuat setiap hari.

****

2 bulan berlalu.

"SELURUH MURID SMAN BANGSA DI NYATAKAN LULUS!"

Sorakan langsung menggema di setiap penjuru. Semua berpelukan bahagia hingga tangis bahagia terdengar. Dan perjuangan mereka akan dimulai.

"Ah, senengnya bisa se univ lagi sama Kak Rama!" pekik Nara memeluk Kyla dan Lala, tak memeluk Nara karena ia terlalu takut dengan sikap Athala kini semakin mendingin saja.

Nara melonggarkan pelukan, Athala melangkah menjauh dari mereka.

"Tenang aja, Athala masih Athala yang kita punya, ya Athala yang dulu," ucap Kyla.

Terlihat Athala menghampiri Eve.

Nara yang melihat itu berdecak.

"Nanti malam, datang kerumah," ujar Athala, Eve mengangguk samar.

Eve jadi pendiam tak jarang berbicara seperti biasanya, bahkan gadis pirang ini suka menyendiri sekarang. Athala menarik tangan Eve, ia menuju Nara dkk membuat Nara melotot.

Sejak terakhir kali bertemunya juga ia dengan Alvando dirumahnya, dan ia telah memutuskan satu hal yang akan benar, ia yakin melakukan hal ini.

Athala mengambil tangan mereka dan menyatukan dengan tangan Eve pada tangannya. Athala tersenyum lepas, ia sudah lama tak tersenyum seperti itu. Membuat Nara, Kyla, serta Lala hanya terdiam, sebab mereka tak akan tega melunturkan senyum Athala.

"Kalian ingat gak waktu masih kelas sepuluh, kalian rencanain untuk foto bersama saat kelulusan itu tiba," ujar Athala dengan tersenyum kemudian air mata menetes di pelupuknya.

Semua terdiam, sedetik kemudian mereka memeluk satu sama lain.

"Terus, waktu acara perpisahan tiba, kita berencana untuk membuat baju couple berlima kan?" timpal Kyla juga dengan isakan.

"Terus, berkeliling kota dengan baju itu," timpal Lala pula.

"Juga sebuah rencana kita yang akan pergi ke luar negeri."

Semua menatap Eve dan Nara yang baru saja mengucapkan itu dengan bebarengan. Dan ya, mereka tertawa lepas kemudian berpelukan kembali.

Athala harus meninggalkan mereka, ia harus bisa, ini demi semuanya.

"Hari ini kerumah Athala yuk? Yang deket rumahnya kak Ravel?" ajak Kyla membuat Athala teringat foto Kyla, ia tak sengaja temukan dirumah Ravel.

"Sekarang aja yuk!" pekik Nara.

"Lo tadi naik apa?" tanya Nara kepada Athala dan Eve, karena mereka tadi memakai mobil Kyla.

Tadi pagi, Athala dan Eve diantar oleh Shera, Shera mencoba membuat Doni untuk menerima Eve kembali, ya Eve sangat bersyukur atas hal itu.

Setelah kejadian yang membuat Doni kecewa atas pengakuan Eve, dan Eve tinggal dirumah Shera karena Doni tak ingin melihat Eve dihadapannya.

Tapi tak lama setelah itu, Eve memilih pergi dari rumah Athala, ia membeli kembali rumah lamanya yang pernah dijual oleh Citra, dengan uang sendiri yang kurangnya ditambah uang milik Shera.

Ucapan Doni terakhir membuatnya sadar akan kesalahannya, ia tak ingin menjadi beban dirumah Athala, yang membuatnya ingin tinggal sendiri.

Menatap tangan Eve yang mencekal tangganya, Athala menatap Eve lekat.

Tentang Athala [PROSES REVISI] Where stories live. Discover now