33

239 16 2
                                    

Aku mencintaimu seperti derai hujan yang ikhlas memeluk bumi, meski engkau memilih pelangi.

***

"Athala!" Athala menatap Ravel yang memanggilnya.

"Gue ada salah? Kenapa kok jauhin gue?" Athala memandang Ravel yang sedang memakai baju olahraga.

"Enggak ada salah kok," jawab Athala melanjutkan jalannya menuju kelasnya.

"Terus?" Ravel bersisihan dengan Athala.

"Ya karena aku gak mau bikin kamu sakit hati."

"Maksudnya?" tanya Ravel tak mengerti.

Athala memalingkan wajah, alasan Alvonda mengajak Eve berpacaran karena cemburu atas kedekatannya dengan Ravel. Terus hubungannya? Athala menggelengkan kepalanya.

"Gak," ujar Athala kemudian.

"Sakit hati? Apa kalau tahu yang sebenarnya bakalan pergi?" ucap Ravel hati-hati.

"Maksudnya?" tanya Athala balik.

"Woi ada apa nih!" Athala mengatup mulutnya yang hendak berbicara saat Rean dan Rama tiba-tiba nongol.

"Duluan Kak," ucap Athala langsung ngacir pergi.

Ravel menatap Athala yang berlari menjauh tanpa mungkin ia kejar lagi.

MENGEJAR ORANG YANG BERLARI ITU BODOH!

"Bro, kenapa tuh princess cuek?" celetuk Rean merangkul Ravel menuju lapangan upacara.

Ravel berdecih. "Gue bingung, pengen ngungkapin perasaan gue, tapi gue takut dia malah menjauh."

Rama menatap langit yang cerah di siang ini. "Gue aja ditolak."

Semua memandang Rama yang masih mendongak. "Lo pernah nembak dia?!" histeris Rean.

"Jadi yang diucapin Nara kalau lo deketin dia karena suka Athala bener?" timpal Ravel pula.

Rama tertawa. "Iya bener, Athala selalu cuek sama gue, gue nyerah. Terus gue ajak Nara pacaran," ungkap Rama.

"Lo bener-bener fakboy bro!" ucap Rean sambil menonyor Rama.

"Itu dulu! Lama kelamaan gue sayang sama Nara," sahut Rama.

"Fakboy luluh ceritanya?" celetuk Rean.

"Kok lo gak pernah cerita sama kita kalau lo suka Athala sih." Rama hanya mengendikkan bahu mendengar ucapan Ravel.

"Kalau gue ungkapin dia pergi gak sih menurut lo?" tanya Ravel duduk di pinggiran lapangan.

"Gak lah, kan emang dia orangnya cuek. Lo udah ganteng! Tajir melintir, mau lah dia." ucap Rean.

"Gue juga ganteng, tajir dia gak mau."

"Lo kurang asik!" sahut Rean kepada Rama.

"Kalau lo bisa luluhin si princess cuek, lo dari ribuan orang yang menang, ini perlu dicatat di rekor dunia." Receh Rean.

"Usaha aja dulu, dia kan emang cuek," lanjutnya.

"Alvonda gimana ya kok bisa taklukin dia?" tanya Ravel menatap Alvonda yang sedang mendrible bola basket.

"Alvonda!" teriak lantang Rean.

Alvonda dengan wajah berkeringat dan nafas ngos-ngosan mendatangi mereka bertiga.

"Gimana caranya lo luluhin hati princess cuek? Ravel butuh info nih!" ucap Rean.

"Princess cuek?" beo Alvonda.

Tentang Athala [PROSES REVISI] Where stories live. Discover now