7 Days

255 12 14
                                    

Day 1

"Halo kakak? Aku udah nyampe." Ucap seorang gadis pada orang di seberang telepon.

"Nyampe mana?" Jawab orang tersebut.

"Bandara lah"

"Bandara mana?"

"Soekarno-Hatta."

"Yah aku jemputnya di bandara Ngurah Rai, gimana dong?"

"Kak Jinaaaaan serius!"

Devi. Gadis itu sekarang sedang menggerutu kesal sambil menunggu seseorang yang sudah berjanji akan menjemputnya. Tapi entah dimana sekarang orang itu. Orang yang cukup menyebalkan bagi Devi. Siapa lagi kalau bukan Jinan.

"Hahaha.." tawa Jinan terdengar menyebalkan di telinga Devi.

"Kakakkk!!"

"Iyaiya. Coba liat ke depan."

Devi segera mengikuti perintah Jinan. Dan benar saja, terlihat Jinan yang sedang tertawa sambil melambaikan tangan ke arahnya. Devi memutuskan sambungan teleponnya dan segera menghampiri Jinan.

"Ngeselin banget kamu!" Devi memukul pelan bahu Jinan.

"Ululuu ngga usah manyun gitu." Jinan mencubit kedua pipi Devi.

"Kakak! Lepas ngga!"

"Yang kaya kamu tuh susah didapet, yakali mau dilepas!" Jinan menangkup pipi Devi dan mengusapnya lembut.

Nah kan nyebelin!

"Apasii kakak." Devi memeluk Jinan, menyembunyikan pipinya yang memerah karena ucapan Jinan.

Jinan tersenyum. Ia membalas pelukan Devi. Rindu sekali ia dengan gadis Bali ini.

"Ayo Dev pulang." Ajak Jinan. Devi menurut.

Keduanya berjalan beriringan dengan Devi yang menyeret koper di tangan kirinya. Melihat tangan kanan Devi kosong, Jinan bersiap melancarkan modusnya.

"Bandara rame banget ya Dev." Ucap Jinan.

"Iyalah, kan musim liburan."

"Yaudah sini deh aku gandeng, takut ilang. Rame banget ini." Jinan langsung menggenggam tangan kanan Devi.

Percayalah, Jinan hanya hiperbola. Bandara tak seramai itu, hingga dapat menyebabkan Devi hilang. Untung Devi paham akan segala tipu daya Jinan.

"Alasan aja!" Devi menatap Jinan sebal, namun ia genggam balik tangan Jinan.

Mereka berjalan menuju mobil Jinan. Setelah sampai, Jinan membantu memasukkan barang barang Devi ke mobilnya lalu ia masuk ke dalam mobil mendahului Devi.

Devi disambut oleh Jinan yang memegang sebuket bunga dan cokelat ketika ia masuk ke dalam mobil Jinan.

"Kamu ngga kesambet kan kak?" Devi tertawa melihat Jinan. Ia lalu menerima bunga dan cokelat tadi.

"Ngga lah." Jawab Jinan.

"Makasih kakak." Devi tersenyum manis menatap Jinan.

Jinan? Gesrek dia. Lemah!

Jinan mendekat ke arah Devi hingga membuat gadis tersebut gugup bukan main.

"Ma-mau ngapain kak?"

"Masang seatbelt."

"Oh, hehe." Devi hanya nyengir.

"Selamat datang di Jakarta, saya akan jadi tour guide kamu dan kamu akan dapat 7 hari spesial bersama makhluk manis bernama Jinan Safa Safira." Ucap Jinan antusias.

FairytalesWhere stories live. Discover now