Si Jiban

333 16 13
                                    

Jinan Safa Safira, gadis itu masih setia memandangi langit malam dari balkon kamarnya, meskipun jam telah menunjukkan pukul 12 malam. Sambil sesekali menatap layar ponselnya dan berharap pesannya dibalas oleh seseorang. Bukan hanya itu, dirinya juga sedang bingung, bagaimana akan membalas pesan dari seseorang yang akhir-akhir ini sedang coba ia singkirkan dari pikirannya.

Jinan menatap layar ponselnya, membaca pesan dari seseorang. Iya Chika. Jinan tak tega, akhirnya ia putuskan untuk membalas pesan gadis tersebut.

 Jinan tak tega, akhirnya ia putuskan untuk membalas pesan gadis tersebut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jinan menghela nafasnya, entah apa yang harus ia lakukan. Jika mau jujur, sebenarnya Jinan nyaman bersama Chika. Namun ia ragu, benarkah perasaan nyaman ini tulus? Atau ini hanya bagian dari pelarian Jinan dari Devi untuk Chika?

Jinan tak ingin menyakiti siapapun nantinya, termasuk dirinya sendiri. Karena sampai saat inipun dirinya masih sangat mengharapkan Devi. Apalagi setelah Jinan tau alasan ia dan Devi harus berakhir, membuat Jinan berpikir berkali-kali untuk mulai membuka hatinya. Terlebih lagi untuk Chika.

Jinan dan Chika juga berbeda. Untuk apa Jinan melanjutkannya jika endingnya akan sama seperti ia dan Devi nanti. Lebih baik Jinan bertahan seperti ini. Dan alasan itu juga yang membuat Jinan menjaga jaraknya lagi dengan Chika. Ia takut jatuh untuk Chika seperti ia jatuh untuk Devi saat ini.

"Tidur yang nyenyak ya Dev. Jangan mimpi indah, mimpiin Jinan aja. Good night." Gumam Jinan tersenyum tipis sambil memandangi langit malam.

Sementara di lain pulau yang masih menjadi bagian negara Indonesia, seorang gadis juga tengah memandangi ramainya langit malam dari balkonnya. Sambil sesekali gadis tersebut tersenyum memandang layar ponselnya.

Made Devi Ranita, gadis itu baru saja selesai belajar setengah jam yang lalu. Dan seperti biasa sebelum tidur Devi akan mengamati langit dengan teleskop miliknya, kecuali jika hujan.
Teleskop itu pemberian Jinan ketika ia merayakan sweet seventeen.

Ia tersenyum, namun ada rasa sesak ketika membaca isi chat seseorang dengan sang kakak di ponselnya.

Ia tersenyum, namun ada rasa sesak ketika membaca isi chat seseorang dengan sang kakak di ponselnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
FairytalesWhere stories live. Discover now