Sembuh

282 19 3
                                    

Hari ini menjadi hari yang membahagiakan untuk salah satu rakyat negara +62 ini, ya dia Jinan. Pasalnya setelah sepuluh hari dirawat di rumah sakit, dirinya diperbolehkan pulang hari ini oleh sang dokter karena kondisinya sudah benar-benar pulih.

Setelah menyelesaikan administrasi, Jinan dan keluarganya pulang ke rumah. Jinan merindukan kasur dan gulingnya. Serta rindu kamar dengan tembok biru pink unyu miliknya. Intinya Jinan rindu rumahnya!

Sesampainya di rumah, Jinan segera masuk ke kamarnya. Merebahkan dirinya dan memainkan game online di ponselnya.

"Ck, baru aja Lo sembuh. Dah nge-game lagi." decak Najwa, adik Jinan.

"Ya mau ngapain lagi?" tanya Jinan santuy.

"Kuliah Lo? Pasti ketinggalan banyak kan tuh!"

"Kagak, gue udah libur."

"Ah masaaaa? Ngga percaya."

"Yee bodoamat. Ngapain si kesini?"

"Ngasih Lo makan!" ucap Najwa sambil meletakkan makanan di meja belajar Jinan.

"Ngga laper." jawab Jinan acuh.

"Btw, Lo mau tau sesuatu ngga kak?"

"Apaan tuh?"

"Berani bayar apa?"

"Cireng mama muda."

"Ha? Emang ada?"

"Cirengnya kak Melody. Dah buru mau kasih tau kagak? Kalo engga mending keluar sana!"

"Yee ngegas. Waktu Lo di ICU tuh mantan kesayangan Lo nelpon gue." Najwa duduk di sebelah Jinan.

"Mantan yang mane?" Jinan masih sibuk dengan game nya.

"Zahra Yuriva!"

"Heh! Ngaco Lu! Dia dah mau nikah anjer!"

"Haha, ya kakak yang di Bali lah. Siapa lagi?"

"Devi? Yang bener?"

"Iyee."

"Bilang apa?"

"Cepet sembuh katanya."

"Serius ngga nih? Ngimpi kali Lo?"

"Kagak! Nih ya, dia bilang gitu. Tapi kayaknya dia nangis deh. Terus ngga lama ada suara cowok yang suruh dia udahan nelponnya."

"Pacar Devi? Yahhh gue gimana dong, Wa?" Jinan lemas seketika.

"Ih bukan bege, suaranya kek bapak-bapak."

"Oh berarti Papanya."

"Mampus, berarti Papanya kakak peri ngga suka dia sama Lo."

"Hmm mungkin. Eh apa jangan-jangan.."

Jinan tak sempat melanjutkan kalimatnya karena dering ponselnya. Senyum Jinan mengembang saat melihat nama seseorang di sana.

Calon pacar is calling...

"Hai bidadari!" sapa Jinan riang gembira.

"Apasih kak Jinan! Kakak udah pulang kan?" tanya gadis di seberang telepon.

"Hehe. Iya udah. Kenapa?"

"Syukur deh, berarti kakak udah sembuh."

"Kangen."

"Kangen siapa?"

FairytalesWhere stories live. Discover now