Hari Bersamanya

283 18 103
                                    

Jinan tengah merebahkan dirinya di kasur kesayangannya sambil memeluk guling. Ia gabut setelah selesai kuliah online. Ia memilih untuk scroll sana-sini untuk menghilangkan rasa bosannya.

"Cantik kamu tuh. Tapi aku belum mencintaimu. Ngga tau ntar abis buka puasa, tunggu aja." Gumam Jinan melihat salah satu postingan foto seseorang di Instagram.

Jinan terus scroll sambil senyum-senyum gaje.

"Astaghfirullah Yessicaaaa.." seru Jinan.

"Allahuakbar Cinhaaaap

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

"Allahuakbar Cinhaaaap.." Jinan heboh.

"Subhanallah dedek Madeee, sini aku gandeng tangannya

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

"Subhanallah dedek Madeee, sini aku gandeng tangannya.." Jinan mimisan.

"Bundaaaa Jinan mau mati ajaaa!" Teriak Jinan tertahan

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

"Bundaaaa Jinan mau mati ajaaa!" Teriak Jinan tertahan. Ia langsung menenggelamkan wajahnya ke bantal dan membuang ponselnya entah kemana.

"Woy kak! Kenapa?!" Tanya seorang pria paruh baya di ambang pintu kamar Jinan.

Jinan langsung mengangkat kepalanya dan nyengir tak jelas ketika mendapati sang Ayah.
"Hehe, gapapa Yah."

"Dasar manusia aneh. Kamu puasa ngga kak?" Tanya sang Ayah. Ia kemudian masuk dan duduk di tepi kasur anak gadisnya.

"Puasa lah." Jawab Jinan. Ia kemudian bangkit dan duduk.

"Cepet kelarin skripsi kak." Ujar sang Ayah.

FairytalesМесто, где живут истории. Откройте их для себя