Falling for You

272 17 31
                                    

Latihan untuk persiapan shonichi setlist baru team K3 berakhir pada pukul sepuluh malam. Setelah mendengar evaluasi dari pelatih dan kapten, para member diperbolehkan untuk pulang.

Jinan yang telah membersihkan diri memilih untuk istirahat sejenak sambil memainkan ponselnya.

"Hah?! Dijual?! Anjir!" seru Jinan ketika melihat satu postingan di Instagram.

"Gue masih punya waktu 1 jam." gumam Jinan.

Ia lalu mengemasi barangnya dan berpamitan pada teman-temannya.

"Ujan, Nan. Ngga nunggu reda aja?" tanya Desy.

"Hehe, buru-buru kak." jawab Jinan.

Jinan bergegas keluar dari teater, ia segera membuka aplikasi ojek onlinenya.

"Ujan gini susah kalo cari yang mobil, apalagi yang motor. Tapi coba aja deh." gumam Jinan.

Ia membuka 2 aplikasi bersamaan, satu untuk mobil dan satu untuk motor. Dan Yap! Jinan dapat yang motor. Dan beruntungnya Jinan, driver ojol tersebut perempuan.

"Gapapa deh, ujannya juga ngga gede banget. Semoga masih dapet."

Sekitar sepuluh menit menunggu, ojek online Jinan datang.

"Kak tapi saya ngga bawa jas ujan lebih." Ucap sang driver.

"Oh gapapa kok mbk, ujannya ngga terlalu gede kok." balas Jinan.

Sang driver hanya mengangguk, kemudian menyerahkan helm pada Jinan. Jinan memakai helm tersebut, lalu merapatkan jaketnya. Bohong jika Jinan berkata ini hujan ringan, buktinya baru setengah jalan dirinya sudah basah kuyup.

Sesampainya di tempat yang ia tuju, Jinan bergegas turun. Ia masuk dan segera menyelesaikan urusannya.

"Please, dapet. Please.." gumam Jinan sambil berjalan menyusuri koridor sebuah gedung.

Sekitar tiga puluh menit akhirnya Jinan keluar dari gedung tersebut dengan senyum lebar. Ia langsung menghampiri mobil sang Ayah.

Ya, Jinan meminta sang Ayah untuk menjemput dirinya di tempat ini, bukan di teater.

"Astaghfirullah kak, basah kuyup gitu." ucap Ayah Jinan ketika melihat kondisi sang putri.

"Buru-buru tadi Yah, takut telat. Jadi pake ojek motor." jawab Jinan.

"Itu di belakang ada jaket kamu, ganti yang kering kak. Sakit kamu nanti."

"Iya Yah, sebentar."

Jinan mengambil jaket yang ditujukan oleh sang Ayah, lalu memakainya untuk mengganti jaketnya yang tadi basah.

Selama perjalanan, yang Jinan lakukan hanyalah memandang keluar jendela. Sambil merasakan denyutan di kepalanya yang semakin menjadi. Tubuhnya juga mulai merasakan dingin yang tak wajar. Sudah beberapa kali juga Jinan bersin.

"Kamu ngapain sih kak?"

"Tuh." tunjuk Jinan pada benda yang berada di belakang kursi pengemudi.

"Ha? Sejak kapan kamu suka kaya gitu? Biasanya juga kamu buat sendiri."

"Iseng Yah, lagi pengen aja."

Hening. Tak lagi ada percakapan dari keduanya. Sampai akhirnya Jinan tertidur.

"Sayang banget kamu sama dia ya, kak. Sampe rela ujan-ujanan malem gini." Ayah Jinan menatap putrinya yang tengah terlelap.

***

Jinan terbaring di kasurnya dengan plester demam di dahinya. Yap! Jinan sakit setelah drama mandi hujan tengah malam.

"Dingin banget sih kaya doi." gumam Jinan.

FairytalesWhere stories live. Discover now