Hug

238 13 14
                                    

"Ngga bisa bobok." gumam seorang gadis. Ia bangun dari posisi tidurnya dan duduk bersandar pada bagian atas tempat tidurnya.

Jam menunjukkan pukul 1 dini hari, namun matanya enggan terpejam semenjak tadi. Ia gusar, beberapa kali mengganti posisi tidurnya namun tak juga berpengaruh.

Dulu, jika seperti ini keadaannya, ia akan segera menghubungi seseorang yang ada jauh di seberang sana hanya untuk menemaninya sampai tertidur. Sekarang, hal itu tak mungkin lagi untuk ia lakukan. It's already over.

***

"Halo, Kakak?" sapa seorang gadis ketika panggilannya tersambung.

"Hmm?" yang di seberang hanya berdehem sebagai jawaban.

"Lagi apa?" tanyanya.

"Habis mandi, baru pulang latihan."

"Serius? Malem banget selesainya? Kamu udah makan?"

"Udah kok. Cepet bilang kamu mau apa?"

"Hehe, ngga bisa bobok, Kak." gadis itu terkekeh.

"Gamau ah Dev, ngantuk." jawab yang ditelepon.

"Kak Jinaaaaan.." rengek gadis yang dipanggil Dev tadi

"Apa Deviii? Sana tidur!" sahut gadis yang lebih tua itu. Jinan.

"Ngga bisa."

"Gamau, tenggorokan aku capek."

"Pelit!"

Sambungan telepon diputuskan sepihak oleh Devi. Jinan hanya menghela nafasnya. Ia kemudian mengambil gitar akustik berwarna cokelat yang berada di pojok ruangan.

Ia mencari kontak Devi, lalu segera melakukan panggilan video dengan gadis tersebut. Butuh waktu beberapa detik sampai akhirnya panggilan tersebut diterima.

"Ngambekan." ucap Jinan.

"Bodo!" balas Devi

"Ambil earphone, habis itu rebahan. Sana cepet!"

Devi tersenyum, ia menuruti perintah Jinan. Gadis itu mengambil earphone di meja belajarnya, lalu memasangnya di telinganya.

"Udah." Devi masih tersenyum lebar.

"Are you ready?!" tanya Jinan bersemangat.

"Ayay captain!" Devi tak kalah semangat.

Jinan mulai memetik senar gitarnya, menyanyikan lagu wajib ketika sang kekasih sulit tertidur.

Laughing secretly and crying secretly, while hiding my state
The day that seems to be beyond my capacity pass by
Today as well, the words that can't be said
And can olny be reflected on inside one's heart

Dari layar ponselnya, Jinan dapat melihat Devi yang mulai memejamkan matanya sambil tersenyum.

I'm having a hard time
I'm having a hard time
I'm having a hard time

FairytalesWhere stories live. Discover now