Sosok Baru

326 15 7
                                    

Jam menunjukkan pukul 3 sore, artinya 15 menit lagi mata kuliah terakhir Jinan selesai. Namun harinya belum berakhir, ia masih harus pergi latihan. Huft, Jinan lelah. Seandainya masih ada dia, pasti akan ada yang menyemangatinya saat dirinya di posisi seperti ini. Ah, andai saja.

Jinan bergegas keluar dari kelasnya dan menuju parkiran guna mengambil mobilnya. Setelah itu ia mulai menjalankan mobilnya ke Fx Sudirman. Rumah keduanya.

Ia nyalakan radio untuk mengurangi rasa bosan, namun yang terjadi malah Jinan baper sendiri. Bagaimana tidak lagu yang terputar berturut-turut adalah lagu kenangan dirinya bersama sang mantan terindah. Bahkan Jinan tak ingin menyebutnya mantan, karena Jinan yakin mereka akan kembali satu sama lain.

"Semua aja ngingetin gue ke Devi, kayanya dunia lagi kompak banget bikin gue gagal move on." Gerutu Jinan.

Jalanan hari ini tak terlalu padat, entah karena apa. Jinan sampai tujuannya lebih cepat dari biasanya. Setelah memarkirkan mobilnya, Jinan langsung menuju surganya para wota.

Jinan masuk ke dalam backstage, belum terlalu ramai. Ia kemudian menghampiri Pucchi yang sedang sibuk dengan ponselnya.

"Bawang!" Panggil Jinan.

"Naon kak? Lagi sibuk nih." Jawab Pucchi masih fokus pada games di ponselnya.

"Mabar kuylah." Ajak Jinan.

"Kuyyy. Tunggu gue mati bentar ya."

"Innalilahi."

"Ye bukan gue yg mati kak. Gamenya!" Sewot Pucchi, sedangkan Jinan di sebelahnya hanya terkekeh.

Mabar keduanya dimulai. Mereka berdua memilih bermain PUBG kali ini.

"Adohh anjerr kak kenok nih guee. Tolongin ngapa!" Heboh si Wibu.

"Ah elah noob lo bawang!

"Eeehh anjir lah, kak gue matiiiii." Pasrah Pucchi.

Jinan masih fokus dengan pertempurannya. Mengabaikan wajah memelas Pucchi yang berada di sebelahnya. Sampai tiba-tiba...

"Alahhh siape ni nelpon guee wey ah elah." Sungut Jinan ketika melihat nomor tak dikenal meneleponnya.

Alhasil Jinan pun menyerah dengan pertarungannya. Di sebelahnya kini Pucchi sedang menertawakan Jinan. Tak hanya Pucchi, ada dua makhluk lagi yang sedang menertawakan Jinan. Fia dan Nanda, kedua gadis tersebut tertawa ngakak setelah berhasil menjahili Jinan.
Ya, penelpon asing itu adalah Fia. Ia sengaja menelepon Jinan berkali-kali.

"Awas lu ye, bedua. Gue bales." Tatapan Jinan berubah sadis.

Satu persatu member pun berdatangan, hingga tepat pada pukul 5 latihan dimulai. Latihan berlangsung sekitar dua jam lamanya, setelah itu member diberikan waktu istirahat sebelum nantinya melanjutkan GR.

Seusai menunaikan kewajibannya, Jinan menghampiri teman-temannya yang sedang sibuk sendiri. Ketika melihat Fia dan Nanda yang sedang fokus pada ponsel masing-masing, jiwa pendendam Jinan bangkit. Ia mendapat ide untuk membalas perbuatan keduanya tadi.

"Bawang, sini deh gue bisikin." Ucap Jinan.

Ia kemudian mendekat pada Pucchi dan membisikkan sesuatu pada gadis tersebut. Pucchi yang memang tak kalah jail dengan Jinan langsung mengiyakan permintaan Jinan.

Mereka melakukan tugasnya masing-masing. Jinan menelepon Fia dan Pucchi menelepon Nanda. Tak berapa lama setelah telepon mulai tersambung, terdengar teriakan keras dari Fia dan Nanda. Saking kagetnya, mereka berdua sampai melempar ponsel mereka.

"JINAAAANNN!!!"

"KAK WIBU BAWAAAANG!"

Jadi begini tadi sebelum menelepon Fia dan Nanda, Jinan menyuruh Pucchi untuk mengganti display picture aplikasi WhatsApp nya menjadi gambar wajah pocong. Sedangkan dirinya mengubah display picture nya menjadi gambar wajah kuntilanak. Otomatis saat mereka berdua menghubungi Fia dan Nanda, wajah hantu legend Indonesia tersebut akan terpampang nyata pada layar ponsel sang target.

FairytalesWhere stories live. Discover now