Hai?

2.1K 285 8
                                    

Part 4

Di awal musim dingin kita bertemu,
Dengan latar keinginan yang menjadi saksinya.

///
Masih di 'hari' yang sama.

"Kau yakin, Tae? Kakak lihat pakaian seragam kalian berbeda."

Taehyung menghentikan langkahnya dan menatap ke arah kakaknya. Memberikan tatapan yakinnya. Lantas ia segera melanjutkan langkahnya untuk menemui pria tersebut.

Kalian ingat pria lucu yang Taehyung 'tidak sengaja' tabrak di taman beberapa minggu lalu? Ya, mereka bertemu lagi.

"Hai!"

Taehyung menyapa dengan girang. Melambaikan kedua tangannya dengan memasang senyum kotaknya yang terlihat konyol namun menggemaskan itu. Pria yang Taehyung sapa tampak berpikir sesaat. Menimang-nimang apakah ia pernah bertemu dengan Taehyung sebelumnya.

"Kosong? Bolehkan aku dengan kakak ku duduk di sini?"

Taehyung menunjuk kursi kosong di hadapan pria tersebut. Yang ditanya hanya mengangguk. Memang kursinya kosong, dan memang ia tengah sendirian.

Taehyung yang mendapat perizinan untuk dudukpun segera menjatuhkan bokongnya itu di kursi kosong dan segera menyeret kakaknya untuk segera duduk juga di kursi kosong di sebelahnya.

"Kau ingat denganku?"

Taehyung memulai percakapan. Seokjin hanya menyimak saja sembari memainkan ponselnya, membalas pesan dari kawan-kawannya di Rumah Sakit. Oh, apakah sudah pernah di ceritakan bahwa Seokjin itu sudah menjadi Dokter? Sepertinya belum. Dan yasudah, yang jelas. Seokjin itu pria tampan dengan gelar Dokternya yang semakin membuatnya menawan.

"Maaf. Kita pernah bertemu?"

Pria itu kembali bertanya. Pasalnya memang ia tidak mengingat apapun.

"Ya. Kita pernah bertemu."

"Dimana? Maaf, aku buruk soal mengingat wajah orang."

Taehyung terkekeh sebentar. Memang karena dirinya saja yang melihat pria di hadapannya ini dengan lucu sewaktu di taman dulu yang membuatnya terus mengingat wajahnya. Benar. Wajahnya memang benar-benar lucu, apalagi jika di lihat dari sedekat ini.

"Ingat kejadin di Taman? Memang sudah lama 'sih. Tapi semoga kau ingat."

Lagi, pria itu berpikir. Benar-benar buruk dalam mengingat.

"Yang tidak sengaja tertabrak? Benar?"

Taehyung mengangguk semangat. Membuat poninya ikut bergerak.

"Taehyung. Kim Taehyung. Siapa namamu?"
Taehyung mengulurkan tangannya, mengajak berkenalan. Mungkin juga mengajak berteman untuk kedepannya.

Pria tersebut menyambut jabatan tangan Taehyung, lalu mengucapkan namanya...

"Jimin. Park Jimin."

Mereka masing-masing melontarkan senyumnya. Taehyung dengan senyum kotaknya. Dan dia, pria lucu yang buruk dalam hal ingatan. Jimin, tersenyum dengan menghilangkan kedua matanya.

Akan aku putuskan.
Kau, akan menjadi teman baikku.















.........
TBC.

Pendek? Tau kok.
Mangkanya part selanjutnya akan di post dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Aku sedikit mau ngasih tau, mungkin (ada kemungkinan terbesar) aku akan buat cerita ini menjadi cerita yang panjang. Akan banyak chapter. Aku gaakan bisa untuk bikin sequel²an. So, yaa. Aku jg gatau endingnya bakal gmn. Karna jujur, aku adalah penulis amatir yg ngetik ketika mood baik menyerang.
.
.
.
.
Aku bukan penulis yg minta dihargai, jika nenurut kalian ceritaku pantas untuk di baca silahkan tunjukkan penghargaan kalian untuk cerita ini (bukan untuk penulis), jika memang dirasa blm pantas bisa bantu komen dan berikan saran. Terimakasih:)
.
.
.
.

................

"tunggu sesaat lagi."

Promise. [1]Where stories live. Discover now