-12-

27.5K 2.6K 260
                                    

Vote sebelum/sesudah baca! Gratis kok :)
---
"Kalo ga suka mah ga suka aja! Ga usah banyak bacot"
---
-happyreading-
---

"Gladys!!," Angel berjalan pincang ke arah Gladys yang hendak masuk ke dalam kelas.

"Hosh...hosh...hosh...," gadis itu membungkukan tubuhnya dengan lutut yang ia jadikan tumpuan untuk tangannya.

"Kenapa sih lo jalannya kayak gitu?," tanya Gladys menarik Angel masuk ke dalam kelas.

"Kaki Angel luka,"

"Luka kenapa? Terus kenapa tadi ngejar-ngejar gue?,"

"Kangen sama kamu," jawab Angel lalu memeluk sahabatnya.

Gladys tersenyum tipis, selama bersekolah di sekolah ini belum ada yang memeluknya seperti ini. Gladys bersyukur mempunyai teman setulus Angel.

"Gue juga kangen," balas Gladys memeluk Angel.

"Kamu kemaren ga papa kan? Kenapa sih kamu ke club lagi?? Kan Angel udah bilang jangan!," omel Angel demgan suara pelan agar tidak ada yang mendengar pembicaraan mereka.

"Terakhir, Ngel,"

"Lo ga di apa-apain si Devian 'kan?," tanya Gladys. Saat berada di club, Aska tiba-tiba datang dan menariknya keluar. Membuatnya sedikit bingung, lalu setelah mendengarkan penjelasan lelaki itu barulah ia mengangguk paham.

"Maafin gue ya?," terbesit rasa bersalah di hati Gladys saat tahu bahwa Angel di ganggu oleh Devian di club. Jika bukan karnanya, Angel tidak akan mendapatkan hal itu.

"Ih apasih kamu?! Gak papa lah! Kan Angel di tolongin Kak Devil," ujar Angel cengengesan.

Gladys mencebik "Kalo Devil aja lo semangat gitu,"

Bel berdering dan saat itu juga suara Pak Hamid, selaku guru kesiswaan terdengar di seluruh penjuru sekolah.

'Bagi seluruh siswa kelas 10,11,12 di harapkan segera ke lapangan Outdoor, upacara bendera akan segera di mulai,'

"Yah!! Upacara," eluh Angel tak bersemangat.

Upacara adalah satu hal yang ia tak suka, bukan hanya Angel melainkan semua pelajar di Indonesia juga tidak menyukai upacara bukan?

Berdiri sekitar 45 menit, berpanas-panasan di bawah matahari. Berkeringat, gerah, dan masih banyak lagi. Belum lagi mendengar amanat pembina yang selalu berisi tentang sampah, belajar, sampah, belajar.

"Ngel?! Topi gue gak ada," panik Gladys membongkar isi tasnya.

"Aduh, kamu taronya dimana?," tanya Angel ikut membantu Gladys mencari topi, namun hasilnya nihil.

"Udah ah, turun dulu!! Itu Pak Hamid udah mulai keliling," Angel menarik tangan Gladys dan segera membawanya ke lapangan upacara.

Setelah sampai di lapangan, Angel dan Gladys segera baris di barisan kelas mereka. Kemudian menghela nafas gusar karna belum mendapatkan topi untuk Gladys.

Angel mengigit bibirnya kemudian memakaikan topinya ke kepala Gladys.

"Angel terus lo pake apa?!?," pekik Gladys melepaskan topi Angel di kepalanya.

Angel'sWhere stories live. Discover now