-41-

22.8K 2.1K 224
                                    

Vote sebelum/sesudah baca! Gratis kok :)
---
"Harusnya dari awal kita tidak saling kenal saja agar tidak merasakan sakit ini"
---
-happyreading-
---

Seorang gadis berseragam olahraga kini berdiri menatap lapangan luas yang di isi siswa dan siswi untuk bermain. Ada yang bermain basket, ada yang sekedar menonton, ada yang berfoto-foto bersama temannya, bahkan ada yang sedang berpacaran.

Pacaran?

Gadis itu menghela nafas, kenapa pacaran itu selalu berawal manis dan berujung luka? Mungkin hanya dia yang merasakan itu. Kini, hubungannya kandas begitu saja. Tanpa ada alasan yang jelas.

Dari rooftop sekolah ini ia bisa melihat sepasang remaja sedang duduk bersampingan di gazebo, entah apa yang mereka bicarakan. Namun, mereka tampak serasi dan terlihat bahagia.

"Semoga kamu bisa bahagia sama Gladys, Devil," gumamnya lalu berlalu dari rooftop.

"Lo gak perlu sembunyiin perasaan lo, gausah berlagak baik-baik aja padahal aslinya lo gak baik-baik aja," seseorang datang menghadang dan menarik lengannya.

"Apasih Devian? Angel gak papa," lelaki bernama Devian itu menghela nafas gusar.

"Gue tau lo gimana, Ngel! Jangan terlalu baik! Lo bahkan ngerelain perasaan lo cuma buat sahabat lo itu!," ujar Devian menatap Angel.

"Dari awal emang harusnya begitu! Angel yang terlalu maksa keadaan. Dari awal Devil maunya sama Gladys bukan sama Angel!," balas Angel dengan mata berkaca-kaca.

Gadis itu menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan mulai terisak. Kemudian ia mulai berjongkok dan menangis di hadapan mantan kekasihnya.

Devian menghela nafas tak tega kemudian ia ikut berjongkok mensejajarkan posisinya dengan mantan kekasihnya itu.

"Gue merasa berdosa banget udah jahatin lo dulu," gumam Devian memeluk Angel yang menangis.

"Jangan peluk aku, nanti pacar kamu liat," ujar Angel melerai pelukan mereka.

Lihatkan? Disaat seperti ini pun ia masih sempat memikirkan perasaan orang lain. Sedangkan perasaannya sendiri?

"Gue udah putus, Ngel." ujar Devian.

"Masa? Kapan?,"

"Kepo,"

"Ih, Devian!!," Angel memukul lengan Devian kesal.

"Kenapa kepo? Mau ngajak gue balikan ya?," goda Devian mencolek dagu Angel.

Angel manyun kemudian terkekeh "Pede banget,"

"Kan lo dulu bucin banget sama gue," ujar Devian menatap ke atas seolah menerawang saat-saat mereka bersama.

"Mana ada ih,"

"Gue putusin aja lo udah nangis kek anak kecil, ampe ndolosor di rumput taman," cibir Devian lalu tertawa kecil.

Angel tertawa dengan wajah memerahnya, ia sangat malu mengingat itu.

"Kamu sih mutusinnya pake ngatain Angel segala. Kan Angel sakit hati," elak Angel tak terima.

"Yaudah maaf, yuk sekarang kita ke lapangan," ajak Devian menarik lengan Angel dan berdiri.

Angel'sTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon