-14-

27.4K 2.6K 272
                                    

Vote sebelum/sesudah baca! Gratis kok :)
---
"Nyesek banget ketika kita tau kalo orang yang kita suka naksirnya sama temen kita sendiri"
---
-happyreading-
---

Angel masuk ke dalam UKS dan menemui dokter yang berjaga dengan wajah pucat pasi. Berjalan tertatih-tatih menuruni tangga dengan kondisi kaki yang mengeluarkan darah bukanlah hal yang mudah.

Angel menangis lagi, sebenarnya apa yang sedang orang-orang sembunyikan darinya tentang Elang? Sebenarnya Elang kenapa?

"Astaga, kaki kamu kenapa, Dek??," dokter remaja berparas cantik itu berdiri dengan mimik panik.

Melihat darah yang mengalir ke lantai lantas membuatnya berteriak dan segera mendudukan Angel di brankar.

Airmatanya benar-benar terkuras hari ini. Terkunci di toilet dan melihat kondisi Abangnya yang kurang baik membuat Angel benar-benar tak bisa menahan airmatanya untuk tidak keluar.

Dengan gerakan lembut dokter itu melakukan pertolongan pertama pada luka Angel dan menanganinya dengan serius.

Keduanya mendongak ketika mendengar suara pintu terbuka dan menampilkan Ara yang datang dengan wajah panik.

"Kamu kenapa?!," panik Ara dengan suara besarnya.

Mata Angel memanas, menahan perih yang semakin menjadi di kakinya. Belum lagi ia mendengar suara besar dari tantenya. Angel butuh Elang di sini. Ia ingin memeluk abangnya.

"Maafin aunty, kamu kenapa?," ucap Ara dengan nada pelan.

"Angel gak papa," balas Angel berusaga tersenyum.

"Bu, ini di bawa ke rumah sakit aja ya? Soalnya jahitan kebuka lagi," Ara semakin terkejut mendengar penuturan dokter muda tersebut.

Ara mengangguk tak mau mengambil resiko.

Dengan mic yang sudah terhubung dengan speaker sekolah di tangannya, Ara mulai mengucapkan beberapa kalimat.

"Mohon maaf untuk bapak ibu yang sedang mengajar, saya mohon ijin untuk memanggil siswa bernama Devilano Afrizal Aqsa segera ke unit kesehatan sekolah sekarang," ucapnya pada mic teresebut.

Beberapa saat kemudia, Devil datang dengan wajah datarnya. Masuk ke dalam UKS dan menghadap Ara.

"Kenapa, tan? Eh Bu," ujar Devil cengengesan.

Begitulah Devil, jika bersama dengan orang-orang yang berada di dekatnya, lelaki itu akan bertingkah konyol. Namun jika bersama orang lain, ia selalu menjadi cuek dan datar.

"Kamu tolong gendong ponakan tante ya? Kakinya sobek lagi," Devil menatap Angel yang membuang muka.

Setelah berucap seperti itu, Ara keluar untuk mengambil kunci mobil dan tasnya yang ada di ruang kepala sekolah. Meninggalkan dua insan yang sedang di selimuti rasa canggung.

"Kenapa bisa gini sih?," tanya Devil pelan tak ada nada kasar.

"Gue udah bilang mau nganterin tadi, tapi lo nyelonong aja," omel Devil menatap Angel yang menunduk.

"Lo bikin gue---,"

"Repot?! Angel bikin kamu repot kan? Yaudah kamu pergi aja sana! Angel gak bakal ngerepotin kamu lagi!," sensi Angel menatap tajam Devil.

Angel'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang