-42-

22.9K 2.2K 139
                                    

Vote sebelum/sesudah baca! Gratis kok :)
---
"Sadar diri adalah vaksin terbaik untuk sakit hati yang sudah kronis"
---
-happyreading-
---

"Dek bangun, Dek!," Elang menepuk pelan pipi Angel yang masih pulas tertidur dengan memeluk boneka kesayangannya.

"Lo gak takut apa tidur sendirian di sini? Mana gelap anjir." ujar Elang menatap sekeliling kamar yang ada di ruang kerja Ayahnya di kantor.

Ruangan ini cukup luas, ini merupakan kamar yang tersedia di ruang kerja Ayahnya agar Ayahnya bisa beristirahat. Namun, Angel malah seenak jidatnya menjadikan ini kamar keduanya. Katanya, jaringan wifi di kamar ini sangat bagus.

"Berisik Abang, yang gelap cuma di sini. Di luar kan terang, lagian ada OB yang tinggal di sini," gumam Angel lalu membelakangi Elang.

"Udah ah bangun, katanya mau ke puncak. Tuh Gladys udah nunggu di bawah sama anak-anak," ujar Elang kembali menarik kaki Angel.

"Gak mau! Angel mau tidur aja."

"Ini udah jam 9 buset, kebo banget kamu,"

""Angel beru tidur jam 6 tadi!!! Angel abis marathon," elak Angel tak terima.

Elang mendesah kemudian langsung menarik kaki Angel dan menggendongnya ala bridal style membuat adiknya itu memekik kaget.
"Abang!! Turunin!!," pekik Angel menggoyangkan kakinya.

"Ayah tolongin Angel!!," teriak Angel pada Ayahnya yang baru saja datang.

"Yah, Elang sama Angel mau ke puncak." ujar Elang pada Angga.

"Jagain," ujar Angga sambil melirik Angel yang cemberut.

"Siap 86!!," ujar Elang semangat lalu segera membawa adiknya itu keluar dari ruangan. Membuat Angel seketika mengatupkan mulutnya karna sekarang mereka menjadi pusat perhatian.

"Bang! Malu!!!," cicit Angel menyembunyikan wajahnya di dada Elang.

"Anak bos mah bebas,"

"Sombong! Udah ah turunin!," ujar Angel.

Elang masuk ke lift dan langsung menurunkan Angel. Angel menunduk saat cahaya-cahaya aneh memenuhi pengelihatannya. Ia sedikit pusing.

Setelah pintu lift terbuka, kakak beradik itu segera keluar dan menghampiri mobil yang terpakir di depan gedung. Angel melenguh pelan.

"Selamat Pagi!!!," Angel tersenyum tipis pada Gladys. Semalam ia menyuruh Gladys untuk mengajak Clara agar bergabung dengan mereka.

"Clara mana?," tanya Angel mencari sosok Clara, namun nihil.

"Entar katanya dia langsung nyusul ke puncak aja. Masih ada urusan dianya," ujar Gladys lalu menarik Angel dan mendudukan Angel di sampingnya. Angel merotasikan mata saat melihat Devil duduk di samping Gladys. Sedangkan Elang duduk di kursi kemudi dengan Aska yang berada di sampingnya.

"Bang, baju Angel kan gak ada?," ujar Angel tiba-tiba.

"Ada tuh udah di siapin, Bunda." balas Elang.

Angel hanya ber-Oh ria kemudian menatap jalanan dari jendela. Sesekali melirik Devil yang menjahili Gladys dan Gladys yang tampak marah karena merasa tak enak. Tidak Angel bukannya iri, hanya saja merasa sedikit aneh dan sakit?

Tiba-tiba ponsel Angel berdering menampilkan nama Devian di sana. Angel tersenyum dan mengangkat panggilan suara dari Devian.

"Halo Devian," sapa Angel meletakkan ponselnya ke telinga.

Angel'sWhere stories live. Discover now