8

6.3K 806 97
                                    

"Mencintaimu mungkin adalah kebodohan. Namun, bersamamu adalah kegilaan yang tidak akan pernah meninggalkan penyesalan."

- Nurul -

Ace, pacarku, besok akan balik, merantau di kota lain untuk melanjutkan pendidikan. Oleh karena itu, hari ini kami akan ketemuan. Sengaja, aku memajukan jadwal mengajar agar sorenya bisa bertemu dengan pujaan hati.

Kelar mengajar, aku tidak segera menemui Ace, ada yang perlu aku lakukan yaitu membuatkannya makanan. Ace suka sekali makan. Walau kami sering membeli camilan, terkadang dia memintaku menyiapkan bekal. Untuk sore ini, aku menyiapkan telur dadar gulung isi sayuran dengan sambal kecap diberi irisan cabe. Minumnya, teh manis hangat.

Awalnya, aku ingin membuat tahu goreng tepung. Namun, gagal. Tepung dan tahunya tidak ingin dipersatukan, mereka memilih menjadi teman saja. Oleh sebab itu, aku memutuskan membuat makanan yang lain. Enggan memaksakan.

Setelah memindahkan makanan yang aku siapkan ke kotak bekal, aku segera melakukan tahap selanjutnya. Sebagai perempuan, setidaknya, aku harus membersihkan badan meski tidak bisa berdandan. Wajah cukup dibilas dengan sabun wajah, bukan sabun cuci piring, gosok gigi dan tak lupa memakai deodoran.

Aku membutuhkan hampir satu jam untuk bisa siap dalam berbagai hal. Tanpa menunggu lagi, aku segera pergi menemui Ace yang sudah menunggu di Taman. Kami memakai sepeda motor masing-masing. Masih di taman yang sama, minuman dan makanan yang dibeli dari penjual yang sama, serta pasangan yang masih sama. Kalau ganti, mungkin saat itu, di antara kami ada yang sudah menjadi "bangsat" sekali.

Hubungan dua insan di luar pernikahan, memang tidak bisa dikategorikan perselingkuhan. Namun, bisa digolongkan pengkhianatan. Dan, seorang pengkhianat, akan selalu dihujat dan dilaknat. Ini adalah titik tertinggi dari sikap manusia yang paling bangsat. Karena sikap itu menunjukkan bahwa hatinya sedang sakit.

"Enak," gumam Ace sembari mengunyah telur dadar gulung buatanku.

Aku tersenyum, senang. Tak ada yang spesial di kencan hari ini, seperti kencan biasanya. Namun, setiap pertemuan selalu memberikan pembaharuan untuk perasaan cinta kami. Juga, meredakan rindu yang terus dipendam selama ini.

"Oh ya, akhir-akhir ini, ada seorang cewek yang suka wa aku," ujar Ace sembari mengeluarkan handphonenya.

"Temen kampus?"

"Hooh, maba, satu jurusan sama aku. Entah siapa namanya, aku cuma tulis adik kelas," katanya yang memang suka malas mengingat nama orang asing.

"Hm." Aku membaca setiap pesan yang dikirimkan juga bagaimana pacar mudaku itu merespon. History chat itu menunjukkan bagaimana dinginnya pacarku menanggapi serangan seorang perempuan yang bahkan lebih muda darinya.

Adik kelas

Kak Ace, aku mau nanya tugas ini, dong.

Oh gitu ya, Kak. Makasih. Sebagai ucapan terima kasih, mau makan siang bareng?

Kak, pagi. Sudah makan pagi? Mau aku bawain roti?

Kak, hari ini, nggak sengaja lihat dari jauh. Kakak ganteng banget.

Kak, lusa aku ada ujian tetapi nggak paham, bisa ajarin secara langsung nggak?

BACOT TETANGGA [ TERBIT ]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora