3;-

5.6K 585 62
                                    

Jungkook ingat sekali dulu dia begitu mengejar-ngejar Jaehyun. Tepatnya Jung Jaehyun, teman sekelasnya selama SMA. Orangnya baik, tampan, dan ramah.

Mereka banyak kesamaan. Sama-sama suka makan, sama-sama suka dengan IU, sama-sama suka work out di gym.

Jaehyun punya satu mantan. Mantan terindah, katanya. Namanya Lee Taeyong.

Waktu mereka masih jaman PDKT, Jaehyun sering sekali bercerita tentang Taeyong. Katanya, Taeyong itu orangnya baik, ramah, agak unyu. Mukanya security tapi hatinya hello kitty kata Jaehyun waktu itu.

Maka itu, dia mulai merasa was-was ketika mereka bertemu kembali dengan Taeyong di universitas. Jungkook hanya takut hubungan dia dan Jaehyun yang sudah berjalan dua tahun kandas begitu saja.

Benar saja. Bahkan hanya butuh waktu sebulan untuk Jaehyun dan Taeyong kembali bersatu di atas ranjang. Sialnya lagi di kamar dorm Jungkook dan Jaehyun.

Makanya dia pindah ke apartemen yang cukup murah di dekat universitas. Walaupun Jaehyun berjanji akan pindah kamar, tetap saja memori buruk itu sudah tersimpan jelas di Jungkook.

Alasannya berselingkuh? Karena Jungkook tidak mau disentuh. Dicium juga hanya mau di pipi atau kening, tidak boleh di bibir.

Jungkook berasal dari kota kecil, kawan. Populasinya sedikit, dan orang-orangnya baik-baik. Ajaran dari orang tua mengingatkan Jungkook untuk menyimpan dirinya hanya untuk pasangannya setelah menikah. Mau lelaki atau perempuan terserah, pikiran mereka terbuka.

Sekarang, Jaehyun minta balikan. Taeyong sibuk, jarang ada waktu untuk Jaehyun. Singkatnya, Jungkook itu cuma pengganti.

Bangsat sekali, bukan?

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jungkook menangkup Shooky di kedua tangannya pelan-pelan, kemudian diletakkannya di samping Chimmy. Para alien itu sudah tidur semua.

Kegiatan mereka hari ini sangat tidak produktif. Setelah menonton film Iron Man, Jungkook membuat makan siang. Setelah itu, Jungkook mengajak mereka untuk maraton film Avengers sampai Civil War. Makan malam, lanjut lagi menonton Infinity War dan Endgame. Jam alarm sudah menunjukkan jam sebelas malam sekarang.

"Besok harus beli kasur baru, deh." Jungkook menggumam. Pemuda manis itu memperhatikan para anggota BT yang dia baringkan di karpet berlapis selimut. Dua bantalnya dijejerkan untuk mereka.

Jungkook mulai menguap.

Pemuda manis itu meringkuk, kembali memeluk boneka kelinci merah mudanya. Biarlah dia sedikit kedinginan hari ini— hanya pengorbanan kecil untuk teman-temannya yang baru.

iPhone miliknya yang terus bergetar tanda pesan masuk tidak diacuhkannya. Sudah tau pasti siapa yang mengiriminya pesan.

Biarlah dia melupakan ajaran orang tuanya tentang sopan santun kali ini. Karena Jungkook— juga punya hati; dan hatinya sudah lelah.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Sini," Jungkook menepuk meja dapur. Mengajak para alien itu untuk mendekat setelah selesai menghabiskan porsi roti mereka masing-masing. "Kita pilih tempat tidur untuk kalian, ya."

Mendengar perkataannya, para alien itu tampak terkejut, membeku di tempat.

"Lho, kenapa? Sini," Jungkook hanya menatap heran. Manik bulatnya menelisik pilihan kasur busa khusus anak-anak.

"Kalian mau kasur anak-anak, tempat tidur untuk peliharaan atau tempat tidur boneka?" Jungkook menggumam bingung.

Para makhluk kecil itu hanya menatapi Jungkook seperti Jungkook yang menggantung semua bintang di langit. Jungkook bukan orang pertama yang memungut mereka, tapi pemuda manis itu orang pertama yang memperlakukan mereka dengan baik. Yang lain hanya mengganggap mereka sebagai boneka, dan kalau mereka melawan, mereka langsung dibuang.

RJ, Shooky, Mang, Koya, Chimmy, dan Tata bersyukur sekali garis takdir mempertemukan mereka dengan sosok seindah Jungkook.

"Kasur busa saja, ya? Jadi kalian tidurnya samping-sampingan. Kalau mau satu orang satu kayaknya gak muat." Jungkook memilah kasur busa dengan harga termurah agar masuk budget-nya bulan ini.

Yang paling murah 35,000 won. Jungkook menggigit bibirnya ragu. Uang sebanyak itu sudah lebih dari setengah budget bulan ini. Ini baru awal bulan. Sepertinya Jungkook cuma bisa makan ramen instan dan minum air putih dari sekarang.

Ya sudahlah. Ini juga kewajibannya sebagai orang yang sudah membawa para alien ini ke rumahnya.

Konfirmasi pembayaran diterima, dan pesanan akan sampai dua hari lagi. "Dua hari ini kalian tidur di lantai lagi, ya?" Jungkook agak meringis. "Kasurnya baru sampai lusa."

Mereka hanya mengangguk. Sudah bisa tidur di atas alas yang nyaman cukup membuat mereka bahagia.

iPhone-nya bergetar lagi. Jungkook hanya melirik sekilas nama notifikasi yang muncul. Jaehyun. Pemuda itu memang tidak kenal lelah.

Para alien itu bersuara bingung melihat ekspresi sendu Jungkook. Chimmy sampai menendang gadget itu jauh untuk membuat Jungkook tersenyum.

Sukses. Jungkook tersenyum tipis, mengelus pelan kepala Chimmy.

"Tidak apa-apa, Chim." Jungkook menjilat bibirnya cepat. "Aku cuma— tidak suka dengan yang mengirim pesan."

Jungkook mengambil alat perangkat itu. Dimatikan, kemudian disimpan dalam kantong celana pendeknya.

"Nonton lagi aja, yuk?"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Beberapa hari kedepannya dipenuhi dengan spam dari Jaehyun. Sungguh, Jungkook hampir mencapai batasnya untuk berkata fuck it dan langsung blok pemuda yang sialnya tampan itu. Bahkan teman baiknya sudah kesal, terkadang membantunya membalas pesan Jaehyun dengan kata-kata yang begitu kasar.

Karena tidak boleh diblok, notifikasi dari Jaehyun dia mute. Hehe. Jadi Jungkook dapat menjalani hari-harinya tanpa diganggu pelan-pelan Jaehyun yang tidak penting.

"Ah, aku bosan." Jungkook menggumam. Ternyata liburan universitas selama dua bulan lama-lama juga membosankan. Rencananya dia mau pulang ke Busan, tapi ternyata orang tuanya sedang menjenguk kakaknya di negeri orang bersama keluarganya.

Mang yang ikut berbaring di sampingnya juga bersuara sedih. Sedangkan Koya yang berada di sisi kanan tidak peduli, lebih memilih bergelung di atas bantal putih kecil yang dijahitkan Jungkook untuknya. Koala kecil itu sampai menangis ketika Jungkook memberikannya sebagai hadiah.

TOK TOK TOK

Jungkook dan Mang berjengit kaget. Bahkan Tata, Chimmy, dan RJ yang seperti biasa membawa Shooky ikut berlari ke depan, penasaran dengan siapa yang mengetok pintu sebegitu kencang.

TOK TOK TOK TOK

"Sabar, anjir." Pemuda manis pemilik apartemen menggerutu. Malas-malasan dia berjalan, membuka kunci pintu.

"Siapa—"

"Kook..."

***
TBC

Kemarin aku random generate semua usul kalian tentang mantan Jungkook dan dapetnya Taeyong hehe.

Tapi kalau Taeyong aku gak tau pelakornya siapa 🤔
Jadi aku buat Jaehyun 🤗

Sekarang, tolong pilih temen baik Jungkook yang cewek dong, tapi pasangannya juga harus cewek.

Thank you!

Chasing Stars .・゜゜・Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang